Di Anambas Ada Kasus Korupsi di Mediasi

A

Proyek pemecah gelombang.

nambas, Radar Kepri-Upaya Camat Siantan Utara, Tarmizi melakukan penyelesaian kasus dugaan korupsi oknum Kadea Piasan, Zainal Arifin dengan cara mediasi tak membuahkan hasil. Warga dan pelopor enggan datang karena kasus yang dilaporkan ke Polres Anambas dan Cabjari Terempa adalah tindak pidana korupsi yang diselesaikan dengan prosea hukum yang berlaku.

Camat Siantan Utara, Tarmizi dikonfirmasi radarkepri.com melalui WA-nya pada 20 Juli 2022 lalu terkait surat yang dikirimnya ke Ridwan membenarkan.”Ya surat itu benar. Mediasi adanya dugaan kelompak masyarakat yang disampaikan kepada saya bahwa Kades tidak transpran dalam pengelolaan pembangunan di Desa dan ada juga kegiatan yang mau mereka tanyakan pada Kades.”jelas Camat.

Masyarakat desa Piasan melaporkan sejumlah dugaan mark-up nilai proyek di desanya. Mulai dari pembangunan dan pemeliharaan taman bermain anak, proyek pemecah gelombang, pemeliharaan jembatan desa dan beberapa proyek lainnya.

Kapolres Anambas, AKBP Syafrudin Semidang Sakti dikonfirmasi radarkepri.com melalui WA-nya membenarkan laporan tersebut dan saat ini masih dalam.proses.”On Progres pak.”tulis Kapolres. Namun Cabjari Terempa, Roy Huffington Harahap belum memberikan jawaban hanya berjanji akan mengecek info tersebut.”Nanti saya cek lagi bang.”janji Kacabjari, Senin (11/07) lalu.

Sengkarut dana desa Piasan ini karena diduga tidak transpran dalam penggunaanya memantik inspektorat turun dan berencana membentuk tim audit.”Kita harapkan audit forensik dan inveatigasi kelapangan agar semua dugaan masyarakat itu dapat terjawab dengan jelas dan transpran.”ucap E, seorang warga Terempa yang berada di Tanjungpinang.

Saidina, kepala Inspektorat KKA dikonfirmasi radarkepri.com via WA pada Jumat (22/07), hingga berita ini dimuat belum memberikan jawaban. Begitu juga Kades Piasan yang dikonfirmasi terkait surat mediasi tersebut.(irfan)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Jum 22 Jul 2022. Kategory Anambas, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.