Tempat Duduk Pelajar SDN 04 Singkep Tak Layak
Lingga,Radar Kepri-Kondisi kursi para pelajar di sekolah SDN 04 Singkep tak layak dipakai. Kursi seperti inilah yang menjadi tempat duduk para murid selama proses belajar dan mengajar.
Keluhan ini di sampaikan Hj Tasni kepada wartawan ketika di temui di Ruang Majelis Guru yang juga di dampingi guru lainnya Senin (24/03). Kedatangan wartawan ke sekolah ini karena adannya laporan dari wali murid SD O4 Singkep tentang oknum guru yang mengadakan les di luar jam sekolah dengan memungut biaya Rp 10 ribu setiap les per-orang, Besarnya uang jasa les inilah dikeluhkan beberapa orang tua murid.”Sebenarnya, kami tidak keberatan memberikan uang jasa untuk guru yang mengajar les di rumahnya. Namun, uang yang diminta guru tersebut di luar kesepakatan yang telah dibuat.”kata salah orang tua murid yang enggan namanya disebutkan.
Hasil kesepakatan antara guru itu dan orang tua murid, biaya yang disepakati hanya Rp 4 ribu per-murid. Les tambahan di luar jam sekolah ini untuk meningkatkan pengetahuan anak yang lebih baik dan biasannya orang tua murid sangat mendukung adannya les yang di buat guru yang betul-betul bisa meningkatkan ilmu pengetahuan anak tersebut kepala sekolah.
Kendati demikian, les tambahan seperti ini tidak ada paksaan bagi setiap murid SD. Namun, anak-anak merasa sedih saat melihat temannya yang lain mengikuti les tambahan pelajaran.”Maka murid itu sendiri meminta ikut les kepada orang tuannya, maka kami tidak pernah memaksa murid untuk ikut les.”ujarnya.
Ditambahkan.“Namanya juga anak-anak. Kalau teman lainnya ikut les, ia merasa dijauhi teman lainnya. Sehingga, orang tua harus menyanggupi permintaan si anak untuk mengikuti les.”terangnya.
Sementara itu, Kepala SD 04 Singkep, Tasni membantah jika ada gurunya di sekolah yang dipimpinnya itu berbuat demikian. Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan orang tua murid, uang jasa bagi guru yang memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah hanya Rp 4 ribu.”Kalau lesnya di sekolah, biaya yang kami minta hanya empat ribu rupiah. Itu pun bagi orang tua murid yang mampu. Kalau tidak mampu juga tidak dipaksa,” ujarnya.
Temuan atas biaya les tambahan di luar sekolah Rp 10 ribu itu merupakan hal yang berbeda.”Itu bukan kewenangan pihak sekolah lagi. Saya tidak mau ikut campur mencampurinya,” imbuhnya.
Kendati demikian, Tasni sudah mendapat informasi ada guru yang mengajar di sekolahnya memberikan les pelajaran di rumah dengan biaya Rp 10 ribu untuk setiap siswa dalam satu kali pertemuan. Akan tetap, les itu sudah di luar wilayah sekolah. (muslim tambunan)