Senggol Gerobak, Eva Amalia Maki Pedagang Akau
Tanjungpinang, Radar Kepri-Kisruh di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang sepertinya berimbas pada tensi Eva Amalia, direktur BUMD. Buktinya, Rabu (20/02) mencak-mencak, hanya gara-gara mobil dinasnya menyenggol gerobak A-Sung. Eva Amalia mencaci-maki dan melecehkan A-Sung dengan kata-kata yang tidak pantas di-ucapakan oleh seorang pemimpin.
A-Sung (32) merupakan pedagang Akau Potong Lembu, sehari-hari warga pelantar Ali Baba ini berjualan Es Skoteng. Dijumpai Radar Kepri, pada Rabu (20/02) di tempatnya berjualan, A-Sung menjelaskan.”Awalnya, sekitar jam wib 14 00 Wib saya mengeluarkan gerobak dan meletakkan ditempat saya biasa jualan.Tak lama berselang, mobil yang dikemudikan ibu Eva melintas di depan gerobak saya. Karena jalan sangat sempit mobilnya menyenggol gerobak saya.”katanya.
Mengetahui gerobak dagangannya tersenggol mobil pejabat, A-Sung memilih diam.”Saya lihat mobil yang dikemudikan ibu Eva itu tergores sedikit di bagian depan.”ujarnya.
Masih menurut A-Sung, hanya dalam hitungan detik, Eva Amalia turun dari mobilnya dan langsung marah-marah.”Kalian, belum lagi jam 3 (15 00) wib, gerobak sudah dikeluarkan.Kalian ada masalah dengan apek tu, sekarang kalian nak buat masalah pula dengan saya. Kalau saya tak mau tanda tangan surat ijin berdagang, kalian mau apa ?. Mau mengadu kemana, percuma.”kata A-Sung mengulang ucapan Eva Amalia.
Ditengah situasi yang masih memanas itu, tiba-tiba datang Kutai, ketua RT 02 yang selama ini memungut biaya keamanan dari pedagang Akau Potong Lembu sebanya Rp 2000 per-malam. Padahal Akau Potong Lembu berada dilokasi RT 01 yang dengan ketua Syamsul. Menurut A-Sung.”Pak Kutai juga marah dan mengatakan, besok kalau kamu buka sebelum jam 3, akan saya buang gerobak kamu kelaut.”katanya menirukan Kutai.
Merasa tidak enak hati, A-Sung kemudian mencari Eva Amalia guna minta maaf dan mengganti biaya kerusakan mobil dinas Eva Amalia itu.Namun tidak berhasil bertemu dengan Direktur BUMD Kota Tanjungpinang itu.”Saya tidak merasa salah, tapi tak apalah, saya mengalah dan mencari ibu Eva ke kantornya agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik-baik dan ke keluargaan. Tapi saya tak bisa berjumpa beliau.”jelas A Sung.
A-Sung bingung dan kemudian menceritakan musibah yang dialaminya pada Alimin, ketua Persatuan Pedagang Kuliner Akau Potong Lembu (P2KAPL). Selaku ketua P2KAPL, Alimin menerima keluhan anggotanya dan berusaha mencarikan solusi.”Saya sangat menyayangkan ucapan dan tindakan ibu Eva Amalia itu. Seharusnya ibu Eva tidak bertindak arogan, karena dia-kan seorang pemimpin, kok bertindak seperti seperti preman.”sesalnya.(aliasar)
Inilah contoh seorang pejabat pemimpin kita yang berani hanya pada masyarakat kecil sebagai seorang pemimpin bukannya menasehati kita sbg masyarakat kecil malah membuat contoj prilaku yang gak baik sebenarnya Bu Eva tau gak siapa yang membayar gaji kalian ??? kalau bukan kami masyarakat yang membayar pajak gaji kalian dapat dari mana ??? dan pak Kutai pun sama mencari muka di depan bu eva aja, seperti yang asung bilang dy seorang Pak RT 002 kenapa ikut campur masalah Pak RT 001 mau intervensi mgkn, daerah sndr aja blm tnt dijaga jelas juga tuh