Satpol PP Janji Gelar Razia Pada Gelper Nakal
Tanjungpinang, Radar Kepri-Terkait dengan gelanggang permainan (gelper) yang beralih fungsi menjadi tempat judi di Amusemen Studio 9, yang dikelola Akiang di Jalan Gambir tepatnya didepan hotel Mutiara. Dipertanyaan berbagai kalangan masyarakat, salah satunya Abdullah Mustafa, Ketua LSM Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pertubuhan Putra Melayu Sejagad (PPNS) Kepri.
Menurut Abdullah Mustafa.”Jika tidak tempat perjudian, kenapa bisa buka-tutup.”heram Abdullah Mustafa, ketika dijumpai Radar Kepri di salah satu tempat di Jl Tambak, Jum’at (21/02) terkait dengan gelper tersebut, mengatakan.”Jika pihak terkait, seperti penegak hukum serta Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) menelaah permainan tersebut. Maka disitu akan ketahuan, judi atau tidak.”Katanya.
Abdullah Mustafa menambahkan.”Seharusnya dinas terkait, jika mendapat informasi,turun kelapangan untuk memastikan apakah judi atau tidak. Jangan hanya duduk di kursi empuk saja. Sadar dirilah, mereka itu di gaji negara. Laksanakan tugas Negara.”Tegasnya.
Kemudian, lanjut Abdulah Mustafa.”Maka dari itu. Mari kita bersama-sama untuk membenahi kota Tanjungpinang ini kedepanya lebih baik dari yang sudah-sudah.”Himbau Abdulah Mustafa. Hal berbeda dengan Yusuf Firdaus yang mengaku putra daerah kota Tanjungpinang, yang dijumpai Radar Kepri ditempat yang sama,mengatakan.”Kalu Gelper itu tidak perjudian, mengapa tempat tersebut selalu buka dan itutup.”Katanya.
Masih Yusuf Firdaus.”Seharunya pemeritah kota Tanjungpinang, melalui dinas terkait, mentelaah izin yang dikeluarkanya, Berdampak positif apa negative. Juga di adakan pemantauan, Inikan tidak, banyak petugas Satpol PP yang di tugaskan menjaga rumah pejabat. Apa petugas itu pejabat yang menggaji mereka. Yang menggaji mereka-kan Negara. Ya.. laksanakan tugas Negara.”Kesalnya.
Kepala kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Kakan Satpol PP) kota Tanjungpinang Drs Surjadi MT di konfirmasi Radar Kepri terkait dengan pengawasan gelper tersebut, Jum’at (21/02) via ponselnya, mengatakan.”Jika memang pengusaha Gelper tersebut tidak mengubris teguran walikota. Maka kita akan gelar razia.”Katanya singkat.
Informasi yang diterima Radar Kepri di lokasi Gelper tersebut, setiap pemain membeli koin dengan harga 100 ribu, jika tidak jadi main, maka uang dikembalikan 70 ribu.”Artinya, uang yang telah ditukar dengan koin, main tidak main uangnya di potong 30%. Kemudian, apabila pemain menang dan banyak mendapatkan kupon, bisa dijual kepada pemain lainya dengan harga nego.”Ujar sumber.(aliasar)