Mengukur Minat Baca Masyarakat Lewat Perpustakaan Daerah Provinsi Kepri
Tanjungpinang, Radar Kepri-Menerima keluhan dari salah seorang pemilik taman bacaan masyarakat (tbm) yang sepi pembaca, media ini berusaha mencari tahu bagaimanakah sesungguhnya minat baca masyarakat Tanjungpinang khususnya dan Kepri umumnya dengan mendatangi perpustakaan dan arsip daerah.
Diruangan kerjanya yang sederhana, Romdiyani, kasi pelayanan dan kerjasama perpustakaan provinsi kepri menjamu media ini dengan ramah.
Menurut perempuan berwajah manis ini, kunjungan masyarakat keperpustakaan Kepri cukup besar. Namun dia kuinya, kalangan masyarakat tersebut didominasi oleh mahasiswa. “Apa lagi kalau perkuliahan sudah aktif, satu hari bisa mencapai100-200 orang yang datang berkunjung.
Ribuan koleksi buku diperpustakaan lanjut Yani, begitu ia akrab disapa ada yang berasal dari sumbangan pribadi dan pengadaan.
“Yang sumbangan pribadi tidak serta merta kita terima begitu saja, kita tetap melakukan seleksi terlebih dahulu layak atau tidaknya buku tersebut dikosumsi publik. Selebihnya buku-buju kita berasal dari pengadaan”, katanya.
Selain mahasiswa, tempat ini juga sering dikunjungi dari anak-anak tk dan pendidikan usia dini. Karena perpustakaan provinsi ini juga dilengkapi tempat bermain anak.
“Tapi kita tetap mengajarkan mereka yang bersifat edukatif seperti pengenalan huruf, angka dan sebagainya yang sifatnya mendidik. Kita juga punya studio nonton bareng,” tambahnya.
Menurutnya dalam waktu dekat dari kwarda pramuka akan mengadakan nonton bareng film yang mereka buat atas kreasi sendiri.
“Mereka sudah minta izin,” ringkasnya.
Tidak itu saja, wartawan senior Rida K Liamsi juga melakukan acara bedsh buku diperpustakaan provinsi tersebut.
Untuk menjadi anggota perpustakaan tidaklah sulit. Cukup bermodalkan foto copy ktp maka akan mendapat kartu anggota perpustakaan.
Pengunjung bisa meminjam buku untuk dibawa pulang serta dikembalikan pada waktu yang sudah ditentukan.
Menelusuri sekilas ruangan perpustakaan, memasuki ruangan kita akan dijamu oleh para penjaga yang siap memberikan informasi buku yang kita butuhkan. Memasuki lantai 2, pasal gurindam 12 menghiasi pemandangan. Fasilitas tempat duduk dan pendingin ruangan menambah kemasyukan membaca.
Seorang pengunjung yang duduk berselonjor diruang baca yang disapa media ini mengaku hampir setiap hari berkunjung mencari buku diperpustakaan.
“Saya memang sering kesini, cari buku yang saya perlu. Gratis, tempatnya asyik, pelayanannya juga ramah. Saya betah berjam-jam. Kslo beli mahal carinya juga susah. Dikota kita ini kan jarang ada toko buku yang lengkap”, beber lelaki yang tidak mau menyebutkan namanya itu.
Dikatakan Yani juga pihak perpustakaan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang membutuhkan buku bacaan. Misal dengan pihak bapas bahkan dari Batam.
“Kan sayang daripada buku-bukunya tidak dibaca kita adakan kerjasama. Kita tanda tangani mou,” ujarnya.(Lanni)
Menurut pegiat literasi dari Universitas Airlangga untuk menumbuhkan minat baca masyarakat pada saat ini harus di landasi dengan kesadaran setiap individu untuk melakukan proses belajar atas inisiatif sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Selain itu, meningkatkan minat baca masyarakat dapat diupayakan melalui literasi informasi. Dia mengatakan, masyarakat perlu diberi stimulun dengan informasi-informasi yang tersedia dari berbagai sumber terpercaya. Sumber : http://news.unair.ac.id/2020/08/20/soal-minat-baca-masyarakat-perlu-menjadi-insan-pembelajar-mandiri/