Kepsek Jarang Ngantor, Kades dan BPD Lapor ke DPRD
Lingga, Radar Kepri- Muhamad Iqbal, Kepala Desa Suak Buaya dan Syamsul, ketua BPD mengeluhkan ditempatkannya tenaga medis, berupa bidan yang tidak berpengalaman dan penempatan guru yang bekerja tidak maksimal.Akibatnya bidan yang di tempatkan di desa mereka kurang berpengalaman dalam menangani ibu hamil yang mau melahirkan.”Akhirnya ibu yang mau melahirkan harus di rujuk ke rumah sakit yang ada di Dabo,”ujarnya.
Ironisnya.”Masyarakat asal desa kami melahirkan di perjalan, ibu tersebut melahirkan di speed boat yang di tumpanginya, Hal ini sudah terjadi dua kali, untungnya keduanya selamat. Dan terpaksa harus pulang kembali ke Desa.”ungkap M. Iqbal, Kamis (23/05/) kemarin.
Sementara Syamsul Bahri, kepala BPD Suak Buaya menambahkan.”Kami meminta kepada instansi terkait lebih selektif lagi menempatkan para bidan di daerah kami. Agar nantinya tidak terulang kembali kejadian ini.”pinta Syamsul Bahari pada DPRD Lingga yang sedang menjalani reses
Selain itu, Syamsul menjelaskan, masih ada permasalah lainnya seperti penempatan Guru. Mulai kepala sekolah (Kepsek) jarang masuk sampai berbulan-bulan.”Ini-kan dapat merusak dunia pendidikan.”katanya.
Menanggapi kedua persoalan yang terjadi Desa Suak buaya tersebut, Rudi Purwonugroho SH, Ketua Komisi III DPRD Lingga akan menyampaikan ke dinas yang menjadi mitra kerjanya, Rudi mengatakan.”Informasi dan keluhan ini akan kita sampaikan kepada dinas yang menanganinya. Ini tidak boleh dibiarkan.”tegasnya.
Sementara untuk bidan yang di tempatkan di desa Suak Buaya, menurut Rudi.”Ada laporan ke dewan. Pada saat kejadian, bidan itu sedang menjalani ujian. Itu dapat di maklumi.”ucap rudi (tmb)