; charset=UTF-8" /> Kematian Roy Bukan Karena Kecelakaan Lalulintas - | ';

| | 1,333 kali dibaca

Kematian Roy Bukan Karena Kecelakaan Lalulintas

Ibunda Roy=

Ibunda Roy memperlihatkan foto putranya dan berharap polisi dapat mengungkap penyebab kematian putranya itu.

Karimun, Radar Kepri-Minggu 13 November 2011 keluarga besar A Silitonga/R Boru Sirait di paksa merelakan kepergian putranya, Roy Ardia Okto Silitonga menghadap sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Anaknya yang masih duduk di SMA Negeri III Meral tewas meninggalkan tanya. Secercah harapan dibalik kematian misterius Roy mulai terungkap. Tim forensik RSCM Jakarta yang di koordinir dokter senior Abdul Muin melakukan autopsi dan menemukan penyebab tewasnya Roy tersebut.

Hasil autopsi yang menyebutkan Roy tewas akibat kekerasan oleh benda tumpul pada kepala bagian kiri, kanan dan bagian tengah. Kekerasan pada bagian kepala itu tidak diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas sebagaimana diduga penyebab korban meninggal selama ini. Kesimpulan ini menimbulkan semangat dan dorongan bagi ibu korban R Boru Sirait.

Kenangan 1,5 tahun silam terlintas masih dalam ingatan R Boru Siraiti.”Ketika saya akan pergi, saya melihatnya (Roy, red) tidur terbaring di ruang tengah dirumah kami, RT 05 RW 05, Kelurahan Sungai Lakam, Kecamatan Karimun.”kenang R Boru Sirait.

Sang  Ibu tidak menaruh curiga dan mendapat firasat apapun atau tanda-tanda sebelum Roy meninggal dunia. Melihat anaknya tertidur di ruang tengah, Amir pergi meninggalkan Roy bersama adik-adiknya untuk menghadiri pertemuan kumpulan warga Batak Karimun guna menjenguk salah seorang warga Batak Karimun lainnya yang tengah sakit.

Tidak ada kejangkalan di alami orang tua korban hingga pukul 16 30 Wib kedua orang tua Roy pulang kerumah. Namun tidak mendapati Roy di rumah, yang ada hanya adik-adiknya saja. Kedua orang tua Roy langsung menanyakan kemana Roy pergi,? adik-adik Roy mengatakan, abang mereka Roy pergi ke luar.

Salah seorang adik  korban juga mengatakan korban keluar usai menerima layanan pesan singkat elektronik atau SMS dari seseorang. SMS tersebut kabarnya sempat beberapa kali masuk ke handphone korban. Tetapi tidak di hiraukan Roy, karena SMS itu tidak ada nama hanya nomor saja, Roy kembali tertidur.

Beberapa saat kemudian, ada SMS kedua yang masuk ke HP Roy dengan kalimat.”Sudah menunggu disamping rumah.” Mendapat SMS ini, barulah Roy keluar.

Mendengar keterangan dari adik-adik Roy, orang tua Roy langsung menghubugi nomor HP Roy.Tapi tidak ada nada masuk, orang tua Roy terus menghubungi sampai pukul 22.00 Wib. Tidak lama berselang datang orang tua Fernando, salah satu teman dekat Roy menyatakan. Roy jatuh dari sepeda motor, mendengar itu orang ibu Roy, R Br Sirait menelpon suaminya dan memberitahukan kejadian itu.

 

Mendengar itu, kedua orang tua Roy langsung berangkat menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun, di Poros, kecamatan Tebing. Namun mereka tidak menemukan Roy dan mereka hanya menemukan adiknya Fernando. Dimana saat itu, Fernando menelpon adiknya.”Melihat itu, saya langsung ambil handphone-nya itu dan menanyakan ada di mana. Fernando jawab, lagi di Rumah Sakit Timah, Tebing. Saya jawab segera rujuk saja ke RSUD (Karimun) untuk mendapatkan perawatan.”katanya. Roy segera di rujuk ke RSUD Karimun tetapi dalam kondisi tidak sadarkan diri.

R Br Sirait langsung menanyakan kejadian sesungguhnya kepada Fernando.”Roy terjatuh dari motor.”kata ibu Roy mengulang pengakuan Fernando. Mendengar itu ibu Roy langsung menanyakan kecepatan sepeda motor Roy dengan sedikit curiga.”Sskitar 20 Kilometer/jam.”jawab Fernando sebagaimana diulang ibu Roy.

Percakapan ibu Roy via handphone milik adik Fernando itu harus terhenti karena adik Fernanando minta handphonenya di kembalikan R Boru Sirait. Saat dikembalikan itu, semua isi handphone sudah hilang termasuk SMS yang dikirim kepada Roy. Yang tinggal hanya nomor kontak anaknya.

Dari sini, mulai mulai timbul kecurigaan dan ada yang tidak beres dengan kematian anaknya. Di tambah dengan pengakuan seorang saudaranya,yang bercerita ada seorang remaja dipukuli.

Yuyun, nama tetangga itu, akhirnya datang melihat kondisi tubuh Roy saat disemayamkan di rumah duka. Kepadanya, Yuyun mengaku, bahwa Roy adalah remaja yang dipukuli itu.”Yuyun bilang, ini-lah semalam yang saya lihat dipukuli itu. Yuyun mengatakan itu di depan khalayak ramai dan di depan jenazah anak saya.”ulang Ibu Roy.

Masih Yuyun, sebagaimana dituturkan Ibu Roy, saat pemukulan itu terjadi, Yuyun sempat melihat wajah seorang remaja yang mirip dengan korban yang tengah dipukuli di Stadion Badang Perkasa, Kecamatan Tebing. Yuyun melihat kejadian itu dari dalam mobil yang tengah dikendarainyal. Bahkan Yuyun mengaku, dirinya sempat berhenti. Kepada para remaja itu, Yuyun menyarankan untuk menyerahkan remaja yang dipukuli tersebut ke polisi jika telah berbuat salah. Usai berkata begitu, Yuyun kembali melanjutkan perjalanannya.

Pengakuan Yuyun di respon oleh keluarga korban dan langsung membuat pelaporan kepada pihak kepolisian. Sayang laporan itu belum di tanggapi oleh pihak kepolisian, di mana pada waktu itu yang menjabat Kapolres Karimun adalah AKBP Benyamin Sapta Sik yang sekarang bertugas di Wadir Pol Airut Batam dan Kasatreskrim Kapolres Karimun waktu itu AKP Memo Ardian SIk. Sehingga kasus tewasnya Roy menjadi warisan kasus bagi pejabat Polres Tanjungbalai saat ini.

Setelah lebih dari 1,5 tahun anaknya meninggal, ibu Roy yang senantiasa berdoa agar misteri kematian puteranya terungkap akhirnya berkata.”Tuhan sudah mendengar doa saya dan saya sangat senang. Karena kapolres Karimun serta jajarannya lansung melakukan tindakan untuk mengungkap kasus kematian anak kami.”ungkaop RBr Sirait.

Ditambahkan,”Di hadapan Kasatreskrim Karimun, saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan. Hampir 1,5 tahun saya menunggu dan selama 1.5 tahun pula ssaya menangis dan sekarang saya doa saya sudah di dengar oleh Tuhan. Bagaimana saya tidak sedih, anak saya meninggal dan meninggalkan nama saja kata.”kat R boru Sirait ketika di wawancari media ini di kediamannya.

Ketika orang tua Roy mengetahui hasil otopsi yang menyatakan, bahwa Roy meninggal tidak wajar.”Saya sangat sedih dan menangis, dan sampai kemanapun saya akan mengungkap kasus ini.Puji Tuhan, Polisi sudah menolong saya dengan mau kembali mengungkap kematian anak saya. Dan sejak di lakukan otopsi kepada Roy, Ibu Roy tidak pernah lagi bermimpi dengan Roy. Padahal sebelum dilakukan otopsi, Roy selalu hadir dalam mimpi saya.”kata R boru Sirait.

Pada Jumat 10 Mei 2013 lalu, tim gabungan Satreskrim Polres Karimun langsung melakukan penggalian makam Roy Ardia Okto Silitonga di Taman Pemakaman Kristen di Desa Teluk Paku, Kelurahan Pasirpanjang, Kecamatan Meral Barat. Polres Karimun mendatangkan 3 orang dokter ahli forensik rumah sakit terkenal di Jakarta, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dengan koordinator dr Abdul Mu’nim Idris.

Kasatreskrim Polres Karimun, AKP Irvan Asido Siagian SIk langsung memimpin otopsi menyebutkan, ada beberapa sampel dari tubuh almarhum yang akan di ambil. Seperti potongan jantung, hati, otak bagian belakang dan rambut diambil, selanjutkan di periksa lebih lanjut dan dengan seksama di Jakarta.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Irvan Asido Siaguan S Ik mengatakan.”Hasil pemeriksaan yang di lakukan oleh tim forensik dari RSCM Jakarta menegaskan. Penyebab kematian Roy Ardia Okto Silitonga di akibatkan kekerasan benda tumpul pada bagian kepala sebelah kiri, kanan dan bagian tengah. Kekerasan pada bagian kepala itu, tidak diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas,sebagaimana diduga penyebab korban meninggal selama ini.”tegasnya.

Dari beberapa informasi yang dihimpun media ini, saat ini tim Satreskrim Polres Karimun telah meminta keterangan sekitar 20 orang saksi yang dekat dengan almarhum Roy. Tetapi dari hasil penyelidikan ini belum menemukakan hasil.”Semoga kepolisian dengan cepat dapat mengungkap kasus ini, sehingga keadilan yang di inginkan oleh keluarga korban selama ini tercapai.”harap beberapa warga yang dimintai tanggapannya terkait kasus ini.(jds )

Ditulis Oleh Pada Sab 01 Jun 2013. Kategory Karimun, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek