; charset=UTF-8" /> Dosen Teknik UMRAH Gelar Pelatihan Technoprenuership Pada Masyarakat Pesisir Bintan - | ';

| | 127 kali dibaca

Dosen Teknik UMRAH Gelar Pelatihan Technoprenuership Pada Masyarakat Pesisir Bintan

Dosen Teknik UMRAH saat memberikan pelatihan.

Bintan, Radar Kepri-Dosen Teknik UMRAH Gelar Pelatihan Technoprenuership Masyarakat Pesisir di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis (16/08/2018) dengan peserta guru sekolah, siswa dan perwakilan masyarakat.

Kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh dosen program studi Informatika Eka Suswaini ST.,MT., Alena Uperiati ST.M.Cs., Nola Ritha ST.,M.Cs, dan mahasiswa Fakultas Teknik Ade Faturrahman, dan Dira Ramhayani di SMPN 20 satu atap Pulau Pucung dengan mengambil tema “Pelatihan Technoprenuership Masyarakat Pesisir Melalui Pengolahan Limbah Sargasum”.

Menurut Ketua Tim Pengabdian, Eka Suswaini, ST, MT bahwa potensi kekayaan laut di Kepulauan Riau (Kepri) sangatlah luas, dari bahan yang bisa di olah dan ada juga potensi sampah yang masyarakat belum tau manfaatnya.

“Melalui pelatihan ini di harapkan masyarakat mengetahui dan bisa menjadikan salah satu sampah yang mengotori tepi pantai yaitu sargasum bisa di optimalkan menjadi bahan bernilai guna tinggi, yaitu dengan mengolahnya menjadi produk konsumtif yang bisa di pergunakan dan dijual,” ujar Eka Suswaini, Jumat (17/08/2018).

Dari penelitian yang sudah dilakukan menurut Eka, sargasum mengandung Karbohidrat (19,06 %), Protein (5,53 %), Lemak (0,74%), Air (11,71%), Abu (34,57%) dan Serat Kasar (28,39%). Dari kandungan sargasum tersebut bisa diolah menjadi berbagai produk antara lain sebagai briket.

“Pengabdian masyarakat ini melakukan pelatihan bagaimana mengolah sargasum menjadi briket/arang sebagai alternatif bahan bakar pengganti minyak dan gas dari sumber sampah di pinggir tepi laut. Selain itu sargasum juga bisa diolah menjadi pupuk tanaman,” ujarnya.

Eka Suswaini mengatakan bahwa kegiatan pengabdian ini sudah dilakukan selama 2 bulan ini diawalai dengan survey lokasi, penelitian tentang sargasum, sosialisasi, menemui pihak-pihak terkait di malangrapat dan juga sampai ke praktek pembuatan briket arang dari limbah sargasum.

Diharapkan dari pelatihan yang dilakukan masyarakat dan peserta pelatihan dapat memanfaatkan potensi alam yang tidak atau belum di optimalkan menjadi produk yang berguna dan bernilai jual membantu pemerintah dalam program meningkatkn produktifitasMengganti bahan bakar minyak dan arang kayu dengan briket dari bahan limbah yang kaya manfaat tetapi rendah polusi dan tidak merusak alam.

Selanjutnya, Eka berharap Pelatihan ini juga memberikan pemahaman dan pengetahuan peranan teknologi dalam kewirausahaan dengan smart phone diharapkan masyarakat juga smart dalam memanfaatkan teknologi yang ada dan menciptakan teknologi yang tepat guna.

Adapun tanggapan para Peserta pelatihan, berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dan kehadiran Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) bisa membantu di tengah masyarakat dari berbagai masalah yang dihadapi saat ini.

“Kalo tidak ikut pelatihan ini maka tidak tau manfaat dari sampah-sampah yang ada di tepi pantai, ternyata ada manfaatnya dan bisa di produksi serta bisa dijual atau digunakan sendiri pengganti bahan bakar kayu maupun minyak,” ujarnya. (Dwa)

Ditulis Oleh Pada Jum 17 Agu 2018. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek