Warga Nilai Proyek Panggung Seni Ala Disbudpar Tanpa Perencanaan
Lingga, Radar Kepri-Seorang masyarakat Tande, tuding Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbubpar) kabupaten Lingga membangun panggung seni di daerahnya tidak punya perencanaan yang matang. Akibatnya, pangung tersebut sampai saat ini belum pernah digunakan, bahkan lampu yang ada sudah banyak yang rusak termasuk di bagian atap.
Dong, warga Tande menyebutkan.”Ini jelas, pembangunan panggung seni yang ada di lapangan Tande, tanpa perencanaan yang matang oleh Disbubpar.”kecamnya.
Dong melihat.”Sekarang bagunan panggung seni itu, hampir satu dinding dengan rumah masyarakat, ini perencanaan dari Disbubpar sendiri seperti apa.”katanya.
Pembangunan panggung seni oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbubpar) kabupaten Lingga tahun 2013 lalu yang berada dilapangan tanda sudah sesuai dengan perencanaan, sebelum di bangun panggung tersebut, dinas terkait terlebih dulu mengadakan sosialisasi ke masyarakat Tande dimana tempat yang layak untuk dibangun.
Ayub, Panitia Pelaksana Teknis Kerja (PPTK), menuturkan pembangunan panggung seni di lapangan bola Tande sudah sesuai dengan perencanaan.” Jadi bukan berarti tidak ada perencanaan. Kita sosialisasi dulu sesudah ada kesepakatan, baru dibangun.”katanya.
Mantan kepala Disbubpar Lingga, Junaidi Adjan, yang bertanggungjawab terhadap pembangunan panggung seni tersebut menuturkan, bahwa sebelum membangun panggung kesenian tersebut sudah meminta izin dari warga.”Kita juga sudah melakukan sosialisaisi, jadi kalau ada keluhan dari masyarakat, sudah barang tentu terlambat karena dari awal kita sudah sosialisasi.”kata Junaidi.
Dia juga mengatakan, untuk kerusakan atap yang sedikit miring, dalam waktu dekat akan di perbaiki.Mengenai fungsi panggung seni tersebut, Junaidi menuturkan, bahwa peruntukannya untuk pertunjukan, namun perlu diketahui.”Kita tidak mungkin memakai panggung kesenian tersebut setiap hari, setiap bulan juga belum tentu, paling beberapa kali dalam satu tahun.”ungkapnya.(muslim tambunan)
Sejak kapan pl la PPTK tu = panitia pelaksana teknis kegiatan? belajar lagi lah wartawannya