Sekda Lingga Wacanakan Lelang Kendaraan Dinas untuk Tertibkan Penggunaan

Menurut Armia, kendaraan dinas kerap digunakan di luar jam kerja. Alasan yang kerap disampaikan, antara lain untuk menghadiri undangan resmi pada malam hari atau mengantar warga yang sakit.

“Kita sudah mengimbau agar kendaraan dinas dipakai hanya saat jam kerja. Namun, karena ada keperluan mendesak seperti menghadiri undangan malam atau membantu orang sakit, terkadang harus diberi kelonggaran,” ujar Armia.

Namun pernyataan ini justru menimbulkan tanda tanya. Jika alasan utamanya untuk membantu warga sakit, publik wajar bertanya: bukankah ambulans yang tersedia di RSUD, puskesmas, hingga di rumah dinas pejabat seharusnya menjadi armada utama untuk kebutuhan darurat medis?

Armia menegaskan pihaknya akan memperketat aturan pemakaian kendaraan dinas dan tidak segan mengambil langkah tegas, termasuk opsi pelelangan.

“Kalau himbauan tidak juga diindahkan, kita akan lelang semua kendaraan dinas itu. Dengan begitu, tidak ada lagi peluang untuk disalahgunakan,” tegasnya.

Wacana pelelangan ini sekaligus membuka perdebatan baru: apakah pelelangan benar-benar solusi untuk menertibkan penggunaan randis, atau justru menimbulkan persoalan baru terkait pelayanan publik?

Penegakan disiplin birokrasi semestinya dimulai dari hal-hal sederhana, termasuk penggunaan kendaraan dinas. Sebab, jika kebiasaan menyalahgunakan amanah rakyat dibiarkan, bukan tidak mungkin akan berlanjut pada penyimpangan yang lebih besar.(Farhan)