Rombongan Bupati Lingga Tour Luar Negeri Ketua LSM Megat Berang.
Lingga, Radar Kepri-Kepergian rombongan Bupati Kabupaten Lingga Ke Cina dengan alasan cari investasi terus menjadi kecaman Kali ini jketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Megat Sri Rama, Teddy Maembong,
berang.
Menurut Teddy Maembong, Bupati Lingga M Nizar semakin menjadi- jadi. Pasalnya, ditengah sulitnya ekonomi rakyat saat ini, orang nomor satu di Bumi Bunda Tanah Melayu beserta rombongan pejabat lainya, justru “jalan-jalan” ke negeri Tirai Bambu.
“Ironi semakin menjadi jadi di Kabupaten Lingga. Di tengah jeritan rakyat yang semakin sesak oleh beban ekonomi, di saat para ASN menunggu dengan harap cemas TPP di bulan maret dan tpp THR yang tak kunjung cair, dan para honorer dihantui kekhawatiran karena gaji mereka belum dibayarkan, para pejabat daerah justru memilih melancong ke China, berlindung di balik tameng “studi banding”. Tulis Teddi Maembong melalui Pesan singkat ponselnya ke awak media ini. Minggu (20/4)
Menurut Teddy. Kepergian rombongan Bupati lingga tersebut untuk apa kepentingannya ditengah sulitnya ekonomi saat ini.
Menurut Tedy.”Studi banding untuk siapa, apa Untuk rakyat yang kelaparan? Untuk pegawai yang tak digaji? Atau sekadar pelesiran berjubah resmi di tengah penderitaan rakyat?,”sambung Teddy.
Tedy menambahkan saat ini bukan anti pembangunan. Namun, pihaknya curiga tentang kepergian rombongan Bupati tersebut.
“Ini bukan soal anti pembangunan atau anti kemajuan. Tapi bagaimana mungkin berbicara studi banding ke luar negeri sementara rumah sendiri terbengkalai? Apakah para pemangku jabatan itu buta terhadap realita? Atau memang sengaja menutup mata demi kesenangan pribadi?,” urai Teddy.
Sementara saat ini boleh dikatakan krisis ekonomi tengah melanda Kabupaten Lingga. Bahkan, semakin menjerit.
“Krisis ekonomi tengah menggigit. Pedagang kecil tercekik, nelayan tak menentu nasibnya, dan keluarga-keluarga di kampung menahan lapar demi esok yang tak pasti. Tapi pejabat kita sibuk merancang urusan pribadi, bukannya merancang solusi.,”sambungnya.
Masih Teddy. Kabupaten Lingga butuh empati, bukan sekadar pencitraan. Butuh keberpihakan nyata, bukan wisata pejabat.
“Jika studi banding itu hanya untuk mempercantik laporan tanpa implementasi, maka itu bukan perjalanan dinas,itu penghianatan terhadap amanah rakyat.dimana hati perut pejabat2 kami.itulah bahasa yang sering kluar dari mulut masyarakat lingga pasca kejadian ini muncul ke permukaan bunda tanah melayu,” Tutup Teddi kesal.
Sementara sumber lain juga menyikapi keberangkatan rombongan bupati Lingga M Nizar, karena perjalanan rombongan dengan beberapa pejabat tersebut harus izin dari Mendagri dan atas persetujuan Gubernur.
“Saye pun heran juge bang, kok bisa=bisanya pak bupati seperti itu, Sementara Presiden RI Jenderal Prabowo Subianto sudah mengintruksikan bahwa kepala Daerah dilarang berpergian keluar negeri. Jika itu sangat perlu, harus ada izin dari Mendagri. Persetujuan dari Gubernur, apa izinya terpenuhi. Lagian biaya perjalananya dari mana,” tanya salah seorang masyarakat Lingga, yang enggan namanya ditulis.
Saat ini beredar kabar, Bupati Lingga, M Nizar SSos sedang sibuk mengklarifikasi ke Mendagri terkait kepergiannya keluar negeri. Jika kabar ini benar, artinya kepergian Bupati Lingga ke Cina ini tanpa persetujuan Mendagri tentu saja akan ada sanksi dari Mendagri jika informasi ini benar
Terkait dengan uraian diatas, hingga berita ink di publikasi, pihak terkait lainya belum berhasil di konfirmasi. (Aliasar)