
Tanjungpinang, Radar Kepri-Ratusan masyarakat kota Tanjungpinang menggelar Diskusi Terbuka dengan tajuk Kasi Paham Gubernur yang digelar forum peduli ibu kota Kepri.
Diskusi ini berangkat dari polemik Gurindam 12 Tepi Laut, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan akuntabilitas pengelolaan aset di ibu kota, Minggu (20/09) di Pinang Harmoni, kilometer 7 kota Tanjungpinang.
Hadir dalam diskusi ini, Jusri Sabri (LSM Getuk), Edi Susanto atau dikenal Edi Cindai ( LSM Cindai) Ustad Riswandi Tanjung, Zulkifli Riawan dan beberapa tokoh lainnya.
Edi Cindai mengungkapkan, ada potensi pidana dalam karena ada indikasi dilelang diam-diam oleh Gubernur.”Di taman Gurindam itu ada banyak warga kota Tanjungpinang yang mencari kehidupan.”ujarnya.
Hari ini, lanjut Edi, rencana pengelolaan aset yang dibangun dari uang rakyat ke pihak swasta melalu lelang ini menciderai dan mengkhianati rakyat.
Konsep pembangunan taman, lanjut Edi merupakan ruang terbuka hijau untuk dinikmati masyarakat kota Tanjungpinang.
Hasil diskusi ini akan dirangkum dan disampaikan ke Gubernur Kepri agar Gubernur memahami keberatan masyarakat Kota Tanjungpinang atas lelang pengelolaan taman Gurindam tersebut.
Fakta dilapangan, lebih 5 tahun Ansar Ahmad SE MM menjabat Gubernur Kepri, jalan masuk ke taman Gurindam 12 dari depan Lantamal IV sampai hari ini tak kunjung di aspal alias belum selesai dibangun.
Ironisnya, didalam taman Gurindam tersebut telah berdiri sejumlah bangunan namun akses jalan dibiarkan terbengkalai. Tidak jelas alasan Pemprov Kepri tak kunjung menyelesaikan jalan sepanjang hanya sekitar 600 meter itu.
Jika berdalih tak ada anggaran, membangun gedung, membangun pagar didalam taman Gurindam 12 ternyata ada anggaran. (Irfan)