; charset=UTF-8" /> Pengguna Jasa Roro Tj Uban Kecewa - | ';

| | 2,166 kali dibaca

Pengguna Jasa Roro Tj Uban Kecewa

Suasana di pelabuhan Roro Tanjung Uban pada Minggu (22/06) malam.

 

Bintan, Radar Kepri-Seorang pengguna jasa pelabuhan Roro di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan kecewa dengan pelayanan oknum petugas setempat. Karena pengguna tersebut menilai ada diskriminatif pelayanan yang diterimanya.

Kepada redaksi tadarkepri.com, sumber yang meminta namanya tidak dipublikasikan menguraikan kronologis kejadian yang dialaminya pada Minggu (22/06) lalu.

Saya bersama ayah dan om saya dari Tanjungpinang ke tanjung uban untuk menyebrang ke Matak menggunakan kapal toro setelah sampai di tanjung uban saya langsung mengambil tiket pesanan saya tak lama kemudian om saya menghampiri saya mengatakan om gak bisa beli tiket ko, saya tanya kenapa om? Katanya harus ada surat jalan ucap seorang petugas ASDP tanjung uban dan saya coba untuk membantu om saya ternyata benar petugas tidak mau menjual tiket kepada penumpang yg tidak memiliki surat jalan. Dan akhirnya saya coba untuk memvideokan percakapan saya sama petugas saat saya video sempat ditanya petugas kenapa di rekam jadi saya jawab ini tempat umum siapa saja boleh untuk merekam terkait pelayan publik. Selanjutnya yg mengaku sebagai anggota lantas dgn berpakain preman menggunakan baju kaos hitam dan celana jens dgn PD memeriksa surat2 kendaraan saya padahal sebagai petugas tau dan paham tentang aturan SOP saat menjalankan tugas, tapi pengecekan surat2 saya hanyalah formalitas karna tidak di cek secara menyeluruh padahal menurut keterangan salah satu petugas dgn berpakaian dinas lengkap berpangkat Ipda untuk mencegah terjadinya pencurian sepeda motor. Seandainya itu alasnya petugas saya rasa itu hanya alasan belaka karna MTR saya tidak di cek secara fisik dan MTR saya satu2nya yg berangkat tidak menggunakan surat jalan, saya berharap BPK Irjen pol Yan Fitri selaku Kapolda Kepri menindak tegas kepada petugas yg melanggar SOP atau berbuat kesewenang-wenangan agar tidak terjadi lagi di kemudian hari di mna pun dan kapanpun itu harapan saya.karna selama saya menyebrang tidak pernah di minta surat jalan, setelah saya melakukan konfirmasi kepada seorang warga tujuan Natuna apa aja persyaratan untuk mengurus surat jalan lalu dia mengatakan foto copy KTP, STNK, BPKB dan kir di sambut seorang petugas kepolisian lalu dgn spontan ucap seorang driver yg mau menyebrang juga ada biayanya juga bg jdi saya tanya brp 150 rbu ucap seorang driver tersebut lalu petugas yg menggunakan helem putih hanya bisa terdiam tanpa menanyakan kepada siapa biaya itu di kasi atau siapa petugas yg meminta biaya surat jln itu mudah2n BPK Kapolda menanggapi tentang permasalahan ini supaya citra polri tidak bertambah rusak ini juga kritik dari saya karna BPK Kapolri pernah mengatakan siapa yg berani mengkritik polri akan jdi Sahab Kapolri nah saya tertarik untuk jdi sahabat Kapolri saya selaku masyarakat berharap kedepannya pelayanan terhadap masyarakat akan lebih baik dri skrg dan juga pihak ASDP agar mematuhi SOP terkait kendaraan truc yg bermuatan untuk menuju ke lambung kapal harus melewati jembatan timbang karna rentan pungli jika tidak melalui jembatan timbang atau pihak ekspedisi bisa bermain dlm menjalankan bisnisnya guna mencegah operload atau barang2 bebas pajak seperti rokok bisa melalang buana di pulau2 trima kasih.

Itulah keluhan pembaca tersebut. Terkait hal diatas, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi dan klarifikasi dari pihak-pihak yang berwenang untuk mendapatkan klarifikasi (Irfan)

Ditulis Oleh Pada Kam 27 Jun 2024. Kategory Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek