Pelangi di Langit SMANSa
Tanjungpinang, Radar Kepri-Ajang Smansa Fair resmi dibuka oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Drs. ArifinNasir, Rabu (03/01) di lapangan SMA 1 Tanjungpinang. Acara ini juga disejalankan dengan pameran bazar kewirausahaan.
Usai pembukaan acara dilanjutkan dengan festival band antar pelajar SMA/MA/SMK sekota Tanjungpinang tahun 2018. Masing-masing peserta diberi lagu wajib pilihan, Jagalah Bumi (Kotak), Mulailah dari diri sendiri (Nugie), berita cuaca yang dipopulerkan artis era 90-an almarhum Gombloh, Dia adalah pusaka sejuta umat yang ada diseluruh dunia (Naïf), hijaukan bumi yang dipopulerkan band Kotak dan Pelangiku Rirna (Rif).
“Kawan aku sudah datang ayo kita menjaga bumi ini, semua berkumpul disini kita lawan perusak bumi. Kawan lihatlah disana gunung tinggi yang indah menjulang kawan lihatlah disini kupu-kupu pun ikut menari bersama kita jaga bumi ini semua berkumpul disini kita lawan perusak bumi kawan lihatlah disana gunung tinggi yang indah menjulang… bersama kita jaga bumi ini bersama kita lindungi bumi ini bersama kita lindungi bumi bersama-sama menjaga bumi bersama menjaga bumi. Juara band”, bait-bait lagu ini bergema dibawakan oleh tim Band dari SMA 1 Tanjungpinang (SMANSA), SMA 2 TAnjungpinang (Smanda), SMA 3 dan SMA 4, band ini sama-sama memilih lagu Jagalah bumi milik Kotak. Hanya tim SMA 6 yang memilih lagu Hijaukan bumi yang juga dipopulerkan oleh band Kotak. Sayang SMK 1 tidak tampil meski telah mendaftar. Hal ini disampaikan wakil ketua pelaksana II, Yumna Zahran Ramadhan.
Meski terbilang dadakan dan persiapan yang singkat, kegiatan Smansa Fair cukup sukses, hingga penutupan, selain festival band antar pelajar, acara ini dilanjutkan dengan lomba debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan juga English debate competition, yang cukup mendapat respon dari beberapa sekolah yang ada dikota Gurindam. Dengan mengutus timnya untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan pihak Smansa.
Untuk festival band, SMA 4 Tanjungpinang, best plus band dengan lagu Hijaukan Bumi berhasil meraih yang terbaik 1, sedangkan Smansa bercokol diposisi 2, Smansa ansamble dengan lagu Jagalah Bumi dan juru kunci ditempati SMA 6, Smansik band dengan lagu yang sama dengan Smansa.
Menurut Sutan Muhamad Isa, seksi humas panitia Smansa Fair, juri untuk festival band dipanggil dari luar sekolah, “semua jurinya dari luar, anak-anak band,” ringkasnya.
Pembacaan pemenang dibacakan bersamaan dengan penutupan Smansa Fair, Kamis (4/1) yang ditutup oleh wakil kepala sekolah Robiatun. Dalam sambutannya perempuan berhijab ini berharap kegiatan ini bisa berlanjut. Ia juga menambahkan sebenarnya kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan 6, “Namun karena sesuatu hal jadi dimajukan”, urainya. Tak lupa Robiatun juga meminta maaf atas berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan Smansa Fair.
Terpisah kepala sekolah Smansa, Dr.Imam Syafii, yang sedang dinas luar mengatakan ia mengharapkan dari kegiatan Lomba debat bahasa Indonesia dan Smansa debate competition mengenalkan debat yang seharusnya dilakukan dengan argumentasi yang bisa diterima secara nalar sehat. Menambah wawasan bagi siswa tentang tehnik debat serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba debat ditingkat provinsi dan nasional.
Ia juga membenarkan kegiatan ini persiapannya cukup singkat, “Usulan, tapi saya setujui digabungkan dengan bazar sesuai kalender kita bazaar memang dilaksanakan saat penerimaan rapor,” tukasnya.
Kendati tidak berhasil menjadi terbaik 1 di festival band, namun 2 mata lomba debat bahasa Indonesia dan debat Bahasa Inggris, Smansa kembali tunjukkan taringnya. 2 tim yang diutus untuk masing-masing lomba berhasil menempati juara. Juara lomba debat bahasa Indonesia juara 1 Smansa tim B atas nama Hanthyta Dwi, Evelyn Angelika, Sasha Amalia, juara 2 MAN Tanjungpinang atas nama Ikhsan Nanda Putra, Muhammad Yusony F, Muhammad Sukma, juara 3 smansa tim B atas nama, Rosi Dahlia, Tri Cahyadiningrum, Raja Salsabilla Putri dan untuk juara harapan diraih SMK Pembangunan atas nama Muhammad Fikri, Hendro, Amelia Tio Delina boru Pakpahan.
Pada laga Final debat Bahasa Indonesia, tim B Smansa memakai seragam batik Smansa dipadu jas osis biru dongker, sedangkan utusan MAN Tanjungpinang mengenakan seragam baju kurung coklat, lalu tim SMK Pembangunan mengenakn kostum kemeja biru berpadu bawahan warna hitam. Walau sepi penonton namun mata lomba ini berjalan seru. Masing-masing tim yang ditempatkan pada posisi pro dan kontra mempertahankan argument masing-masing.
Untuk final debat Bahasa Indonesia, juri terdiri dari Lindawati AR, sekaligus pembimbing ekstrakurikuler (eskul) Bahasa Indonesia Smansa.
Untuk English debate competition, juara harapan dimenangkan oleh tim A SMKN 1 Tanjungpinang atas nama David, Melvin dan Petrince. Untuk posisi 3 direbut oleh tim B Smansa atas Jervis Lee,Julvin dan Samuel Joshua, juara 2 diraih oleh tim B SMKN 1 atas nama nama Resnika, Shelly Muriana dan Viviani, dan posisi puncak diisi oleh tim A Smansa atas nama Angela, Chrissandela dan Lawrence.
Susunan kepanitiaan Smansa Fair, penanggung jawab Dr. Imam Syafeii, S.pd, Msi. Ketua pelaksana Muhammad Miqdad, wakil ketua pelaksana I, Indira Nadiya, wakil ketua pelaksana II, Yumna Zahran Ramadhan, sekretaris Callista Vivien Earlyanti, bendahara Cynthia Friska Firzanah.
Seksi perlengkapan pembimbing Dra. Rita Irawati, koordinator Christoper Darma Panjaitan, Illham Muharram, Said Fathurahman Al-habsyi. M. Facri Haikal, Farhan Akbar, M Hamizan, Samuel, Harits Andrian, M Fadly Kurniawan, M Rhavy Andrian.
Seksi konsumsi, pembimbing Sri Rejeki, S.pd, koordinator Fikriansyah, Anggota Anisya Meilania, Evelyn Angelika, Suryan Nurmasyitah, Ika Nurhayati. Seksi dokumentasi pembimbing Widodo, koordinator M. Rhevanza Kusnadi, anggota Kevin Rezza, Chris Nathan Conrad Simanungkalit, Rizky Andana, Widi Adeneza. Seksi humas pembimbing St. Muhamnad Isa, koordinator M. Raziq Fakhrullah, anggota Tri Cahyadiningrum, Zulfadhia Nurililah, Alan Prathama artha, Olivia yuistika yasa, Nevianti.
Seksi keamanan pembimbing Guswandi, S.pd, koordinator M.Teuku Alvin, anggota Rian Anggara Putra dan anggota PKS. Seksi kegiatan, pembukaan pembimbing Linawati, S.pd, koordinator M.Aditya Nofrianda, M. Asfani Tuah, Meisa Putri Nabila, Umi Khairani.
Lomba festival band pelajar antar sekolah pembimbing St. Muhamad Isa, koordinator M Yusuf Hidayat, anggota Herlambang Prasetyo, Riska Muhamad Al Fathan, Jasmine Candra devi, Ahmad Bima Waspra, Reyza Luthfi. Untuk lomba debat bahasa Indonesia pembimbing Lindawati A.R yang akrab disapa ‘Mak Lin’, koordinator M. Afief Mahendra, Sasha Amelia, Okfina Ruth G (FODESA), Sari Fadillah (FODESA)
Lomba debat bahasa inggris pembimbing Lily Raihana S.pd, koordinator Emanuel Admiral limbongan, Hana Wijaya (EC), Erlangga Putra Aidifia (EC)
Menurut ketua panitia pelaksana, Muhammad Miqdad, yang dikonfirmasi di arena lomba debat Bahasa Indonesia menjelaskan pelaksana Smansa fair ini untuk merayakan ulang tahun Smansa yang ke-61,
Lanjut remaja berpostur tinggi ini, dipilihnya mata lomba debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris karena pihaknya menilai 2 mata lomba ini jarang dipertandingkan di kota Tanjungpinang
“Mengapa kami memilih debat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris karena kami merasa di Tanjungpinang, lomba debat ini masih sangat minim. Karena itu kami ingin membangkitkan belajar, karena setiap tahun ada lomba debat ke nasional yang dikirim ke provinsi itu maaf saja, main tunjuk saja tidak ada tahap seleksi kota, kalau tidak SMA 1 ya SMA 2. Sebenarnya. Kegiatan ini rencana Agustus atau September, ditunda-tunda, jadi disepakati disejalankan dengan Bazar tahun ini, biar lebih ramai”, jelasnya.
Remaja berambut gelombang ini juga menambahkan untuk juri dicari oleh guru pembimbing bidang studi masing-masing. Untuk debat bahasa Indonesia, guru pembimbingnya. Lindawati A.R, yang mencari juri dari guru SMK Pembangunan dan Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanjungpinang. “Juri ada yang dari eksternal dan juga dari internal sekolah, kemarin sempat mau ambil dosen dari Umrah tetapi responya lama, jadi kita ambil yang cepat saja,‘’ katanya.
Pelajar kelas XI MIPA 6 ini juga mengungkapkan dukungan kepala sekolah atas rencana kerja tersebut, “Kepala sekolah sangat mendukung, bahkan beliau menggerakkan semuanya,” jelasnya lagi.
Final debat Bahasa Indonesia walau tidak ramai penonton namun cukup berjalan alot. Materi tentang perlu tidaknya dibentuk kelas unggulan cukup menciptkan iklim debat antara tim pro dan kontra memanas. Bahkan, di sesi penutupan kedua tim saling mengklaim diri paling berhak untuk menjadi juara debat dengan argumen masing-masing. 3 juri, Lindawati dari Smansa Tanjungpinang dan Inu Aditya, S.pd, dari SMK 3 memberikan masukan untuk kedua tim, ia sedikit mengkritik tim kontra yang dinilai keteteran dalam argumentasi dan dinilai tidak komitmen. Sedangkan untuk tim pro ia menghimbau untuk lebih meningkatkan kemampuan lebih bisa berargumentasi. Sedangkan juri dari MAN Tanjungpinang, Renaning Widyawati memilih berpendapat sama dengan juri asal Smansa. “Saya sama seperti pendapat dari bu Linda ya,” tukasnya.
Menurut Lindawati, Penilaian dari 3 juri ini meliputi beberapa kriteria, “Ada kriteria yang harus disampaikan di substansi, sikap dan strategi. Itu 40:20:40, kami juga mengunakan bobot skor. Yang kami ambil sistim nasional. Jadi anak sudah terbiasa, kemudian kami mengambil juri dari guru dulu, karena ini tahap awal ya debat SMA. Materi panitia yang menentukan, babak penyisihan mosi sudah diberikan satu hari sebelum. juri Satu dari dalam, dua dari luar untuk balance. Ada kekurangan itu pasti, tidak ada gading yang tidak retak, tetapi kami akan mendekati kesempurnaan itu untuk berikutnya,” urainya panjang lebar.(lanni)