Listrik Sering Mati, Tawarich Berencana Ajukan Audit Investigasi ke BPK

Sejumlah masa dari Ormas dan OKP menggelar aksi demo di kantor PLN Cabang Tanjungpinang karena seringnya listrik mati tanpa penjelasan.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Anggota DPRD Provinsi Kepri, Tawarich Bsc berencana meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigasi terhadap dugaan korupsi di Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Tanjungpinang.

Rencana permintaan audit investigasi terhadap PLN Cabang Tanjungpinang ini diungkapkan politisi dari PDI-P Dapil Bintan-Lingga ini pada Radar Kepri, Selasa (11/11) lalu.”Kita sudah melalukan bertemu dengan pengelola listrik di PLTU Galang Batang, PT CTI. Dari pihak PT CTI, ternyata tidak benar mesin PLTU itu rusak sehingga listrik harus dimatikan.”kata Tawarich.

Masih kata Tawarich, DPRD Kepri telah memanggil pihak PLN Cabang Tanjungpinang.”Namun pihak PLN terkesan menutup-nutupi penyebab sering pemadaman tanpa pemberitahuan itu. Belakangan, setelah kami ke PLTU Galang Batang, baru tertungkap penyebab PLN mematikan aliran listrik karena jaringan banyak yang sudah tua dan rusak.”katanya.

Alasan jaringan yang sudah tua dan banyak yang rusak ini tentu saja menimbulkan pertanyaan.”Kamana saja perginya anggaran perawatan jaringan yang selalu dianggarkan setiap tahunnya. Kalau memang masalahnya perawatan dan pemeliharaan jaringan. Lalu kenapa tidak pernah di usulkan peremajaan jaringan sehingga pemadaman yang meresahkan dan melumpuhkan perekonomian warga ini tidak terus terjadi.”terang politisi kelahiran Sedanau, Natuna ini.

Ditegaskan, jika memang diperlukan laporan resmi agar kinerja PLN Tanjungpinang di audit, pihaknya siap melaporkan dugaan korupsi di PLN Tanjungpinang itu.”Tapi saya laporkan, saya minta semua hal terkait PLN Tanjungpinang di audit investigasi, bukan hanya sekedar anggran jaringan. Laporan tahunan dan biaya operasional juga harus di audit.”pungkasnya.(irfan)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Rab 12 Nov 2014. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini