Himbauan Walikota Tanjungpinang Tak Digubris, Mobnas Masih Pakai Kaca Gelap

Himbauan Walikota Tanjungpinang agar mobil dinas (mobnas) tidak pakai kaca film hitam tak digubris,. Foto diambil Minggu, 10 Maret 2013
Tanjungpinang, Radar Kepri-Himbauan Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah SH, agar seluruh mobil dinas tidak memakai kaca gelap. Nampaknya tidak digubris bahkan terkesan dianggap angin lalu. Buktinya, meskipun himbauan orang nomor 1 Kota Gurindam ini telah disampaikan sejak tanggal 22 Januari 2013 lalu. Namun sampai hari ini, Minggu (10/03) para Kepala Dinas (Kadis), utamanya kadis rezim terdahulu, masih enggan membuka kaca film gelap di mobil dinasnya.
“Pembangkangan” secara diam-diam para kadis perlu mendapat perhatian serius walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH. Karena, jika hal-hal sepele saja, seperti menghilangkan kaca film hitan saja. Para kadis tidak menggubris. Bagaimana mungkin para kadis itu akan mampu melaksanakan program kerja yang diamanahkan H Lis Darmansyah SH-Syahrul S Pd pada mereka ?.
Walikota Tanjunjungpinang, H Lis Darmansyah dan wakilnya H Syahrul S Pd terkesan “lunak” dan kurang berwibawa dengan “pembangkangan” terselubung para kadis warisan rezim terdahulu.”Sebagai pemimpin, pak Lis seharusnya tegas. Pejabat yang membangkang, harus ditindak tegas.”sebut Romi, seorang tukang parkir di Sulaiman Abdullah yang melihat belasan mobil dinas Pemko Tanjungpinang, Minggu (10/03) lalu. Dengan nada heran Romi bertanya.”Apa boleh mobil dinas pakai kaca gelap hingga tak nampak siapa yang ada didalam mobil tu ?.”tanya Romi.
Sebagaimana diketahui, pada 22 Januari 2013 lalu, Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH menggelar inspeksi mendadak dihalaman parkir kantor Walikota, Senggarang. Hasilnya, hampir 80 persen mobil dinas pejabat berkaca gelap. Padahal mobil dinas itu dibeli dari uang rakyat, karena itu pula, Lis ingin masyarakat mengetahui mobil dinas itu siapa yang membawa dan dipergunakan dalam rangka mobilisasi dinas atau untuk kepentingan pribadi.
Beberapa unit mobil dinas yang dijumpai Radar Kepri dilapangan, bahkan memasang plat nomor polisi (nopol) yang tidak permanen alias bisa dibongkar pasang. Hal ini tentu saja sangat memudahkan terjadi penyelewengan. Seperti mobil dinas Kijang Inova berwarna hitam dengan nopol BP 14 T, selain memakai kaca gelap yang memantulkan cahaya. Mobil dinas ini, juga memasang kerangka untuk plat nomor yang fleksibel alias gampang digonta-ganti plat nomornya. Padahal pemakain kaca gelap sangat merugikan pengemudi ketika membawa mobil pada malam hari dan ketika hujan turun, jarak pandang pengemudi menjadi semakin terbatas. Perilaku oknum-oknum pejabat pemerintah terkadang jauh dari sikap merakyat. Ketika hendak mendapatkan amanat, mereka seperti akan menjadi malaikat. Setelah kekuasaan mereka dapat, oknum-oknum itu bagai lupa diri, lupa bahwa sesungguhnya mereka hanya pemegang daulat.
Indikator dugaan pejabat bermental bejad terlihat pada penggunaan sarana mobil dinas (mobnas) oleh oknum pejabat. Mereka cendrung memasang aksesoris bahan film atau rayban (kaca gelap) pada hampir keseluruhan kaca mobnas. Akibatnya keberadaan penumpang mobnas itu tak bisa terlihat dari luar kendaraan. Oknum pejabat dimaksud boleh jadi tidak menyukai transparansi dan kinerja mereka bisa diduga tidak beres.
Dengan kaca depan, samping dan belakang dibiarkan bening, masyarakat bisa melihat, bahkan memantau, aktivitas pejabat di dalamnya atau siapa yang berada di dalam mobil dinas itu. Bukan tak mungkin di dalam mobnas berkaca gelap si oknum pejabat sedang melakukan aktivitas yang tidak semestinya seperti pacaran dengan selingkuhan.
Tentu saja ini harus menjadi perhatian serius bagi para istri pejabat yang kaca mobil dinas suaminya “sengaja” dibuat gelap total, kalau hanya sekita tingkat kegelapan 40 persen masih dapat ditoleransi. Namun kalau gelap total dan ditambah dengan pemakaian film pemantul cahaya, ini tentu saja mencurigakan.(irfan)