Camat Bungsel Pertanyakan Manfaat Musrembang

foto acara musrembang cam2
Acara Musrembang kecamatan Bunguran Selatan yang dinilai tidak tepat sasaran karena usulan yang disampaikan tidak pernah direalisasikan

Natuna, Radar Kepri-Camat Bunguran Selatan kecewa dengan pemerintah Kabupaten Natuna dan DPRD, karena pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tahun 2012 lalu, semua usulan dan aspirasi yang di sampaikan tidak ada yang terealisir. Perlukah Musrembang Kecamatan dan Desa ini kita lakukan ?.

Demikian pertanyan Camat Bunguran Selatan, Saidir,SE. di hadapan peserta Musrembang Kecamatan, Kamis  (07/02) di ruangan  Aula Kantor Camat  Bunguran Selatan.

Hal ini di lontarkan Saidir akibat kekecewaannya atas usulan-usulan  pihak Desa dan Kecamatan  pada Musrembang  terdahulu tahun 2012  tidak keluar  di tahun 2013. “Kalau usulan-usulan masyarakat tidak keluar, untuk apa kita melakukan musrembang  yang akan merugikan masyarakat saja.Seharusnya masyarakat mau bekerja,  sudah terganggu dengan kegiatan musrembang ini. Sementara usul-usulan masyarakat yang masuk skala prioritas tidak ada yang keluar.”tegasnya jengkel.

Ditambahkan Saidir.”Kebutuhan dan aspirasi  yang tidak pernah dibahas dalam Musrembang ini, tiba-tiba keluar di dana aspirasi dewan.”Kata Saidir dengan kesal.

Akibat dari itu masyarakat Desa dan Kecamatan saat ini  sudah mulai tidak percaya lagi dengan program pemerintahan Kabupaten Natuna. Malah masyarakat lebih mempercayai  program PNPM yang dananya Rp 500 juta. Meskipun dananya kecil, jelas penggunaanya.

Selain itu sebagai mana moto yang kami buat Kreatif, Inovatif dan Produktif.”Jelas tidak bisa kami lakukan  untuk mencapai program Bupati dan Wakil Bupati,  menuju masyarakat Kabupaten Natuna  Sejatera Merata dan Seimbang.”Tambah Saidir.

Acara Musrembang  Kecamatan itu di hadiri Kepala  Bappeda Natuna, dalam hal ini di wakili oleh Kabid Sosial dan Budaya, Sri Riawati, Anggota DPRD Natuna Ilyas Kadir,SE. Perwakilan Kimpraswil, Kesehatan, Distamben, Kades, UPTD,  BPD,Kadus, Kaling, RW,RT  dan undangan lainya.

Menanggapi  pertanyaan Camat Bungsel Perlu atau tidak di adakan Musrembang ini, Sri Riawati Perwakilan Bapeda mengatakan,” Musrembang perlu dan harus dilakukan, mulai dari tingkat Desa sampai tingkat Kabupaten,Propinsi dan Pusat. Sebab  Musrembang adalah amanat UU-RI untuk pelaksanaanya. Sebab Murembang adalah dasar untuk  munculnya anggaran APBD  di daerah.”Tegas Sri Riawati.

Pada kesempatan Musrembang  itu, beberapa masyarakat melontarkan pertanyaan terkait tidak keluarnya usul-usulan masyarakat  di musrembang tahun-tahun sebelumnya itu, Madnazar,SE. misalnya, lelaki asal Cemaga Selatan  yang juga dipercayakan masyarakat sebagai Kepala Desa itu menanyakan.”Apa masalahnya, kok usulan-usulan kami tidak keluar. Sementara  aspirasi Dewan yang tidak pernah disebut-sebut di dalam acara musrembang ini  kok bisa keluar.”Tanya Matnazar.

Sehubungan pada  Kesempatan ini ada dewan hadir disini.”Saya mau tanya, apakah aspirasi  dewan ini sudah  masuk keranah  politik ?. Bukankah penggunaan anggaran dana aspirasi dewan itu, melalui aspirasi masyarakat di daerah, melalui usulan masyarakat. Itupun sebelum  di realisasikan perlu juga ada pengkajian  azas manfaatnya oleh dewan yang bersangkutan. Ini tidak, sepertinya saya lihat, tanpa ada berkoordinasi dengan masyarakat. Ada orang yang dekat dengan dewan  dan mau mengikuti aturan dewan  dikabulkan. Seperti  pembersihkan sungai, kalau saya lihat itu belum ada azas mafaatnya.”jelasnya.

Malah dalam proyek pembersihan sungai itu pihaknya adanya tindak pidana pengrusakan hutan bakau.” Padahal hutan bakau (mangrove) itu dilindungi tidak boleh dirusak .Masih banyak  lagi yang dianggap perlu cepat penggunaanya,dari pada pembersihan sungai tersebut.”Tegas Matnazar.

Menanggapi hal tersebut, Ilyas Kadir, SE. menjawab.”Penggunaan dana aspirasi  dewan tidak ada  masuk ke ranah politik. Tapi, kalau ada oknum dewan  yang melakukan hal itu. Saya juga  tidak mempungkiri. Tetapi yang jelas  Ilyas Kadir tidak ada melakukan hal-hal  seperti itu dalam penggunaan aspirasinya.”Jawab Ilyas di depan perserta Musrembang siang itu.

Masih Ilyas, untuk mencari solusi ini  agar tidak saling menuding dan tidak saling su’uzhon antara satu dan yang lain,  Dengan adanya keluhan Kades se- Kabupaten Natuna yang mempertanyakan hal itu.”Kita akan  duduk satu meja, antara Legislatif dan Exsekutif . Desa, DPRD dan Bupati. Kalau kita sudah duduk bersama, apaun masalah pasti akan bisa dicairkan solusinya.”Kata Ilyas.(herman)

Pos terkait