
Lingga, Radar Kepri – kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti, sejumlah Kepala Desa di Hotel CK Tanjungpinang beberapa waktu lalu menjadi “Mala Petaka” di dua Dèsa di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Prov Kepri)
Dalam kegiatan Bimtek tersebut, seakan dimanfaatkan oleh oknum Kades yang mengikuti kegiatan.
Ada Lima Kades peserta kegiatan disebut memanfaatkan untuk bersenang – senang dan berupoya sambil mengkonsumsi alcohol juga ditemani wanita malam disalah satu Cafe di Tanjungpinang.
Sehingga membuat warga di dua Desa di Kabupaten Lingga marah dan mengamuk. Akibatnya, dua Kantor Dèsa ditutup dengan cara memalang pintu kantor Dèsa.
Kantor Dèsa yang ditutup atau disegel warga masing – masing Dèsa, antara Lain, Dèsa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun dan Dèsa Pulau Medang, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga.
Kegiatan Bimtek di Hotel CK Tanjungpinang beberapa waktu lalu menghabiskan biaya sekira Rp 337.500 000.
Informasi diterima Radar Kepri.com Anggaran tersebut dipungut dari peserta yakni, Kepala desa masing – Masing Dèsa dikenakan biaya Rp 4.500 000.
“Biaya Bimtek itu dari desa bang, setiap desa dikenakan biaya Rp 4 500 000. Namun yang jadi pertanyaan, mengapa kegiatan diadakan di luar Daerah Kabupaten Lingga,”kata warga Lingga yang enggan menyebutkan namanya.
Kalau diluar daerah Lingga diadakan ketiga, secara otomatis uang Lingga beredar di daerah lain.
“Berapa kali OPD Pemkab Lingga mengadakan kegiatan dalam satu tahun dan berapa anggaran sekali kegiatan, hitung saja sendiri. Semuanya beredar bukan di Lingga. Jadi bagaimana ekonomi masyarakat umumnya Kabupaten Lingga, jadi wajar warga marah. Bisa -bisa merembet ke Dèsa Lainya,” cetus sumber.
Terkait uraian diatas, hingga berita ini diunggah, Radar Kepri.com masih mengupayakan konfirmasi ke Pihak terkait lainya. (Aliasar)