Ada “Mafia” di Proyek Gurindam 12 Senilai Rp 514 Miliar

Ketua Gepeknas Kepri, Andi Anhar Chalid.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Indikasi adanya persekongkolam jahat antara pokja lelang proyek Gurindam 12 dengan pemenang lelang diharapkan menjadi pintu masuk bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap “mafia”proyek di Kepri, khususnya dinas PUPR.

Hal ini disampaikan Andi Anhar Chalid menjawab keresahan pengusaha lokal yang mati pelan-pelan (MPP) akibat proyek dilelang hanya sebagai formalitas.”Enam bulan sebelum proyek Gurindam 12 ini dilelang, saya sudah tahu siapa pemenangnya. Pertemuan pokja proyek Gurindam 12 dengan peserta lelang yang akan dimenangkan sering terjadi. Saya duga pertemuan yang difasilitasi seorang kontraktor besar di Kepri ini memuluskan persengkokolan jahat itu. Padahal, pertemuan Pokja dengan peserta lelang itu tidak boleh.”terangnya.

Selain cacat dokumen, pemenang lelang juga diduga menerima sejunlah uang dari kontraktor lokal yang menjadi “makelar” megaproyek tersebut.”Kita lihat gaya hidup pokja yang itu-itu saja bergelimang harta. Pertanyaanya, dari mana uang mereka. Padahal statusnya ASN. Karena itu kita minta aparat hukum terkait mengusutnya.”tegasnya.

Andi Anhar juga memastikan adanya konspirasi politik untuk memenangkan proyek Gurindam 12 ke perusahaan bermasalah diberbagai daerah di Indonesia ini.”Karena itu, saya menghimbau pihak terkait mengklarikasi sehingga tidak menimbulkan masalah hukum dikemudian hari. Kalau perlu, lelang ulang.”pungkasnya.

Beredar kabar, perusahaan pemenang hanya memakai bendera saja. Karena, untuk pekerjaan akan di subcon ke sebuah perusaah lokal yang diduga makelar proyek lebih dari setengah Trilun itu.

Hingga berita ini dimuat, media ini belum berhasil menjumpai pihak terkait guna konfirmasi dan klarifikasi.(irfan)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Sel 25 Sep 2018. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.