Warga Pertanyakan Kinerja Kadis Pariwisata Lingga

Kadis pariwisata Kab Lingga Arpiandi. Foto diambil ketika menjabat Kepala Badan BPKAD.

 

Lingga, Radar Kepri-Hampir tiga bulan setelah dilantik sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga, Arpiandi belum menunjukkan tanda-tanda menjalankan program kerja yang jelas. Kondisi ini menuai sorotan dan kritik tajam dari masyarakat, Selasa (8/7/2025).

Arpiandi sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lingga, namun rekam jejaknya juga dipertanyakan. Ia dinilai gagal menuntaskan persoalan aset daerah yang hilang hingga mencapai puluhan miliar rupiah, termasuk aset-aset yang terbengkalai tanpa kejelasan status.

“Masyarakat mempertanyakan, mengapa seseorang yang belum menyelesaikan tugas lamanya justru diberikan jabatan baru yang strategis? Apa dasar penunjukan itu?” kata seorang warga Lingga yang enggan disebutkan namanya kepada Radar Kepri di sebuah kedai kopi di Tanjungpinang.

Warga tersebut menilai Arpiandi tidak memahami tugas pokok dan fungsinya, baik saat menjabat di BPKAD maupun kini sebagai Kadis Pariwisata.

“Selama dia di BPKAD, mana hasil kerjanya yang bisa dibanggakan? Banyak aset daerah yang hilang atau dibiarkan terbengkalai. Bahkan ada yang kini disalahgunakan,” tambahnya.

Beberapa contoh yang disebutkan antara lain:

Hilangnya aset senilai sekitar Rp10 miliar yang berada di bawah pengawasan Sekretariat Daerah Kabupaten Lingga.

Sejumlah pasar rakyat yang dibangun melalui dana APBD di era Bupati Daria, kini tidak difungsikan sesuai peruntukannya, bahkan ada yang dijadikan gudang oleh pengusaha swasta.

Kapal milik pemerintah yang ditinggalkan di Pelabuhan Jagoh, Dabo, dalam kondisi rusak parah. “Mesin, AC, dan onderdilnya hilang. Yang tersisa hanya kerangka kapal,” ujar sumber.

Sumber menilai Arpiandi tidak memiliki kompetensi dan kinerja yang memadai, bahkan terkesan bertolak belakang dengan visi pembangunan Bupati Lingga, Muhammad Nizar.

“Kalau pejabat seperti ini terus dipertahankan, bagaimana daerah bisa maju?” pungkasnya.

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Arpiandi belum memberikan tanggapan atas kritik tersebut. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat ke nomor ponselnya tidak membuahkan hasil, karena ponsel dalam keadaan tidak aktif.(Aliasar)

Pos terkait