Tanjungpinang, Radar Kepri-Sama- sama tersingkir dibabak semi final, 2 tim ini, Smansa Binut dan Smanda Tanjungpinang dipartai perebutan posisi 3 dan 4. Sebelum mencapai babak ini, Smanda terlebih dahulu menaklukan salah satu tim tangguh, Skansa Tanjungpinang.
Sedangkan Binut dikalahkan tim Smansa A.
Tim Binut yang dipimpin kapten Andres bermain cukup santai namun pasti. Walau timnya tidak memiliki skill yang rata tetapi semangat juang tim besutan Eko ini pantas di beri apresiasi.
Hanya didukung suporter dari tim putrinya dan sebahagian dari pelajar-pelajar Smansa, tim ini terus melesat mengungguli perolehan poin. Jose Timothy kembali menyimbangkan 3 shot three poin yang ditambah sang kapten, Andres.
Meski madih cidera, sang kapten berwajah rupawan ini tampil cemerlang memimpin rekan- rekannya.
Lagi, 5 pemainnya, Powel, Novriandy, William, Jose Timothy dan Andres harus bertahan hingga quarter 4 berakhir. Sempat pada periode 3 tim ini melakukan rotasi tetapi tidak bertahan lama.
“Rotasi itu kami lakukan untuk kami bisa rehat ambil nafas”, jelas Andres.
Namun begitu, Andres mengakui diven tim lawan cukup kuat. Ia juga mengakui ditimnya kemampuan dan pengalaman tanding belum rata dibanding tim lawan yang bebas melakukan rotasi pemain. Sehingga stamina bisa terjaga.
Namun ketenangan yang dimiliki tim Binut membuahkan hasil dengan kemenangan. Binut berhasil mempecundangi Smanda dengan poin 44-28. Dengan hasil tersebut, posisi ke 3 menjadi milik Binut.
Sekolah yang dipimpin oleh Sunaryono itu semakin mentasbihkan timnya sebagai tim yang patut diperhitungkan kedepannya.
Seperti yang dikataksn pelatihnya, Eko, saat tim ini dikalahkan oleh Smansa A. Paling tidak tim ini sudah bisa melawan tim- tim Tanjungpinang yang sudah memiliki berbagai pengalaman.
“Di Bintan, jarang sekali ada kompetisi basket. Ada pun paling sekali dalam setahun. Pengalaman cukup besar pengaruhnya. Pun anak-anak kalah mental”,tukasnya.
Tim ini bukan saja ramah diluar lapangan. Akan tetapi saat berlaga pun tim ini termasuk halus, tidak main keras atau kasar. Karuniko A.Lim, usai keberhasilan timnya mendapatkan posisi ke 3, menyalami penulis yang diikuti rekan- rekannya. Dan menjadi suporter tim putri yang berhasil menembus final Smansa Cup II. Lanni







