Sembako Langka, Harga Melambung di Lingga
Lingga, Radar Kepri-Krisis sembilan bahan pokok (sembako) yang terdiri beras, gula dan lainnya mulai dikeluhkan masyarakat. Harga gula saja saat ini mulai mengalami kenaikan bahkan tak tanggung-tanggung sampai Rp 2000 per-kilonya di beberapa warung.
Sehingga sangat meresahkan masyarakat dan membebani masyarakat Lingga.Sementara itu, kebutuhan bahan pokok yang biasa berasal dari Batam dan Tanjungpinang yang merupakan pulau terdekat dengan kabupaten Lingga.
Saat ini pelaku usaha mulai di hantui petugas di lapangan, sebab wilayah Batam merupakan wilayah FTZ sehingga wilayah perdagangan bebas tersebut tidak sembarang bisa membawa ke Lingga. Walau Batam merupakan masuk dalam satu wilayah provinsi dan merupakan pulau terdekat untuk memenuhi kebutuhan pokok, namun terikat dengan aturan wilayah perdagangan bebas.
Apalagi, Dengan adanya kebijakan pusat terkait larangan mengkonsumsi barang impor semakin parah berdampak terhadap masyarakat pesisir, kabupaten Lingga.Hal tersebut menyebabkan kelangkaan beras dan gula. Begitulah pantauan media ini di kecamatan Lingga Utara dan kecamatan Lingga maupun Lingga Timur.
Anggota DPRD kabupaten Lingga, Sui Hiok kepada wartawan membenarkan terkait hal ini.”Adanya aturan tersebut, berdampak signifikan sejak sepekan terakhir pengusaha di Pancur sudah stop memasok barang-barang dari Batam dan Tanjungpinang. “terang Sui Hok, Kamis (26/03).
Menurutnya, hal yang di alami kelangkaan gula dan beras. Warga tidak bisa lagi membeli perkarung. Di toko hanya jual perkilo, karena stoknya menipis, apalagi terkait permasalahan kelangkaan sembako, khususnya gula dan beras, perlu ada solusi jelas bagi seluruh pengusaha yang memasok kebutuhan pokok di kabupaten Lingga.
Jika hal ini lamban di tanggapi, karena kelangkaan bahan pokok akan menjadi masalah serius dan sangat berdampak bagi masyarakat. Pemerintah Daerah, harus menyelesaikan permasalahan kelangkaan sembako dan Gubernur Kepulauan Riau agar segera memberi kemudahan akibat adanya batasan wilayah perdagangan bebas Batam,Bintan dan Karimun. Sebab kabupaten Lingga masuk dalam wilyaha Kepulauan Riau dan kebutuhan sembako dari Batam merupakan daerah terdekat.”Sebagaimana adanya kebijakan pemerintah pusat, sangat berdampak bagi masyarakat, sehingga sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah harus juga dicarikan, terutama kemudahan bagi pengusaha dalam memperoleh sumber kebutuhan sembako untuk wilayah kabupaten Lingga, dengan biaya dan harga yang murah pula agar masyarakat dapat membeli dengan harga yang murah.”beber Sui Hiok.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi kabupaten Lingga, kebutuhan gula di Lingga perbulannya mencapai 129 Ton. Sementara beras, perbulan sedikitnya 900 ton. Namun, stok beras yang ada hanya 500 ton. Hal ini perlu segera di carikan solusi, untuk mengatasi kelangkaan beras dan gula yang terjadi di Lingga. Jika aturan yang berlaku dan wajib di terapkan. Namun apabila tidak ada solusi dalam mengatasinya, akan berdampak buruk terhadap kebutuhan pokok masyarakat Lingga.(amin)