Inilah Tuntutan Pemuda Pada Bupati Lingga
Lingga, Radar Kepri-Puluhan pemuda melakukan aksi demontrasi di depan kantor bupati Lingga, senin (26/2) dini hari pagi tadi.
Aksi demo ini menuntut sejumlah kebijakan Kabupaten Lingga hanya terkesan seromonial. Koordinator demo, Zuhardi menyampaikan sejumlah kebijakan Bupati Lingga selama ini di pandang hanya pencitraan.
“Kami minta Bupati mengambil sikap sikap hari ini kami tidak butuh pencitraaan . Yang kami inginkan kebijakan yang mampu menyentuh sehingga dapat dirasakan, bukan keluhan masyarakat,” ucap zuhardi.
Zuhardi juga menyerukan selama dua tahun kepemimpinan Awe-Nizar, belum dapat menjangkau kesejahtraan masyarakat kelas bawah. Pertumbuhan ekonomi terkesan lamban menjangkau masyarakat. Sehingga tidak sesuai denga dengan komitmen suatu kampanye pilkada.
Sementara Bupati Lingga, Alias Wello yang baru sampai saat itu puluhan pengunjuk rasa telah berada di depan pintu utama kantor, Bupati langsung menghadapinya, dan mendengar aspirasi pendemo.
Sebagai usulan, akhirnya puluhan pendemo diarahkan masuk kedalam gedung pertemuan untuk melakukan heiring terkait permasalahan yang di serukan.
“Mau disini atau di dalam ruang, kalau mau di dalam ruang kita siapkan,” ucap Bupati Lingga, Alias Wello.
Pantauan di lapangan, sejumlah pejabat teras Pemkab Lingga, pihak keamanan dari Polsek dan Satpol PP telah berjejer membentengi pintu utama Kantor.
Bupati Terima Pendemo
Bupati Lingga, Alias Wello mengadakan hearing dengan puluhan pengunjuk rasa yang semula berada di depan pintu kantor bupati Lingga, terkait beberapa poin yang di ajukan pendemo, Senin (26/2).
Setelah berada di dalam aula junjungan Negeri, puluhan pengunjuk rasa diminta untuk bicara apa permasalahan yang di bawa, dalam hering itu beberapa dari mereka angkat bicara.
bBermacam-macam penyampain orasi ini disampaikan,” terkait masalah kesejahtwraan masyarakat, baik kesehatan dan lain-lainnya terutama mengusut tuntas 10 kepala Desa yang menjual lahan ke perusahaan, papar zuandi salahs seorang dari pengunjuk rasa.
Selain itu, pengunjuk rasa lainnya juga menyampaikan kebijakan legislatif yang menjadi sorotan terkait tambang di wilayah Kecamatan Lingga Utara. Puluhan pendemo menilai kerusakan dari pada tambang cukup memperburuk Lingkungan.
“Kami juga minta DPRD, usut lagi masalah tambang, pansus yang dibentuk.papar yusri mandala.
Bupati Lingga. Yang di dampingi ketua DPRD Kabupaten Lingga, Riono dan anggota Alexander Welling dan Zakaria, Wakil Bupati M Nizar, Plt sekda Lingga, Junaidi Ajdam, Asisten I Aswad, mengatakan akan melanjutkan apa yang menjadi masukan untuk pemerintahannya.
Terutama terkait masalah lahan yang dilakukan oleh 10 kepala Desa di Lingga Timur dan Lingga Utara. Masalh tersebut akan ditindak lanjuti dalam waktu dekat. PT Citra Sugi Aditya (CSA) dikatakannya akqn segera di gugat.
Alias Wello juga mengatakan terimakasih atas aspirasi yang diberikan. Semua telah di catat dan dijadikan pekerjaan rumah (PR).
Namun Alias Wello berulang-ulang kali mengatakan dengan tegas. “Tidak adanya toleransi kepada Kepala Desa yang tidak bisa memberikan klarifikasi atau adanya kesalahan tentang hak tanah tanpa koordinasi dengan pemilik tanah akan di berikan sanksi,” ucap Alis Welo dengan tegas.
Suasana hearing ini berjalan dengan kondusif, dan para pengunjuk rasa berjabat tangan sebelum pergi meninggalkan gedung aula Negeti. (hendra)