Tanjungpinang, Radar Kepri-Yayasan HAKKA Sejahtera Kepulauan Riau sukses menggelar bakti sosial donor darah bertema “Setetes Darah Menyelamatkan Satu Jiwa”, Minggu (31/8/2025). Kegiatan kemanusiaan yang berlangsung di Unit Transfusi Darah PMI Kota Tanjungpinang dr. Sudianto Sutjiwo, Jalan Rumah Sakit No. 32–33 ini menggandeng PMI Kota Tanjungpinang, Makin Cong Yi Bio, HAKKA Indonesia Kepri, Yayasan Kopdar Kepri, serta Supermarket 21 Tanjungpinang.
Ketua Panitia, Yufuk Antoni, menyebut kegiatan ini menargetkan terkumpul 250 kantong darah untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit di Tanjungpinang dan sekitarnya.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Setetes darah yang disumbangkan hari ini benar-benar sangat berarti bagi pasien yang membutuhkan,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, setiap pendonor mendapat paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, serta kupon layanan darurat ambulans Yayasan HAKKA Sejahtera Kepri.
Ketua Persaudaraan HAKKA Kepri, Bobby Jayanto, menegaskan pentingnya partisipasi publik dalam menjaga ketersediaan stok darah di daerah.
“Kegiatan ini tidak hanya membantu PMI, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian sosial. Terima kasih kepada panitia, masyarakat, dan semua pihak yang mendukung,” tegasnya.
Dikatakan Boby Djayanto, aksi sosial ini dimulai dari pukul 08 Wib namun sejak jam 07 30 sudah ramai warga yang antri mendonorkan darahnya.
Pantauan media ini dilapangan, hingga jarum jam menunjuk angka 16 10 Wib, jumlah donatur yang mendaftar sudah mencapai 280 orang, melebihi target pelaksana kegiatan.
Hujan yang turun tidak menyurutkan semangat warga mendonorkan darahnya. Bahkan warga dengan suka rela menunggu namanya dipanggil untuk donor darah.
PMI Kota Tanjungpinang turut mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurut PMI, kolaborasi berbagai elemen masyarakat sangat vital dalam menjaga ketersediaan darah yang akan disalurkan ke pasien di Tanjungpinang maupun daerah sekitar.
Kegiatan donor darah ini sekaligus menegaskan bahwa semangat kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian masyarakat Tanjungpinang tetap hidup. Melalui aksi sederhana namun berdampak besar, satu tujuan mulia terus digaungkan: menyelamatkan nyawa sesama lewat setetes darah.(red)
