Dalam acara seremoni yang dihadiri jajaran direksi PT Citra Buana Prakarsa, mitra asing dari CSCODS, serta sejumlah pemangku kepentingan industri properti, Union Square diproyeksikan rampung pada kuartal ketiga 2026.
“Union Square bukan sekadar bangunan, melainkan simbol kemajuan Batam yang terus berkembang,” ujar perwakilan manajemen dalam sambutannya, Senin (…).
Fokus pada Ekonomi Lokal
Pihak pengembang menyatakan akan melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengelolaan kawasan, mulai dari penyedia jasa laundry, housekeeping, hingga katering. Tak hanya itu, area komersial Union Square juga akan menyediakan ruang bagi UMKM dan pelaku ekonomi kreatif untuk memasarkan produk mereka.
“Kami ingin Union Square tidak hanya menghadirkan hunian modern, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat Batam,” kata manajemen.
Meski diklaim bakal menjadi ikon baru, tantangan besar masih menanti. Pembangunan proyek berskala besar di Batam kerap memunculkan isu klasik: keterlibatan pekerja lokal, kepastian investasi jangka panjang, hingga dampak terhadap tata ruang kota yang kian padat.
Pengamat menilai, janji pengembang membuka ruang bagi UMKM dan industri lokal harus dipantau secara serius agar tidak berhenti sebatas jargon. Sebab, proyek properti raksasa di Batam sebelumnya tak jarang hanya dinikmati investor besar, sementara masyarakat setempat minim keterlibatan.
Harapan ke Depan
Union Square diharapkan dapat menjadi kawasan terpadu yang tak hanya menghadirkan fasilitas hunian dan komersial modern, tetapi juga memperkuat daya tarik Batam sebagai kota investasi dan pariwisata.
“Dukungan semua pihak sangat penting agar proyek ini benar-benar memberi manfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat Batam,” tutup manajemen PT Citra Buana Prakarsa.(red)
