; charset=UTF-8" /> Penutup Parit di Akau Potong Lembu Sering Makan Korban - | ';

| | 1,534 kali dibaca

Penutup Parit di Akau Potong Lembu Sering Makan Korban

Jln di Ptg Lembu

Gundukan penutup parit di Jl Potong Lembu yang terlalu tinggi sehingga sering pengendara motor dan pejalan kaki jatuh.

Tanjungpinang, Radar Kepri- Setiap warga yang melintas di sepanjang Jl Potong Lembu sampai ke Jl Banjar di RT 01 RW 09, Kelurahan Kemboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang. Harus berhati-hati, karena kondisi dua ruas jalan sekunder itu rusak parah.

Terutama pengendara motor ketika melintasi Jl Potong Lembu, tepatnya di jalan masuk menuju Lorong Mutiara dan didepan kedai kopi Selera. Didua titik ini terdapat gundukan penutup parit yang membahayakan pengendara motir.

Gundukan tersebut, selain tinggi juga terkesan dikerjakan asal-asalan. Hal ini terlihat dengan mencuatnya besi ulir rangka gundukan ke permukaan. Beberapa orang pedagang Akau Potong Lembu, terutama yang berjualan persis didepan dua gundukan itu mengaku sering melihat pengendara motor dan pejalan kaki jatuh terluka.

Pembangunan parit berikut penutupnya dianggarkan pada tahun 2012 lalu, terkesan pekerjaanya kurang profesional dan terindikasi korupsi. Buktinya, belum sampai 1 tahun di bangun, semen cor penutup parit itu sudah pecah-pecah, besinya rangkanya menyembul keluar seperti “ranjau” darat. Pengguna jalan, baik pengendara maupun pejalan kaki sering terjatuh dan luka, bahkan ada yang sampai masuk rumah sakit.

Apek Mie, seorang warga yang berdomisili di jalan tersebut di konfirmasi Radar Kepri, Jumat (29/03) mengatakan.”Penutup parit ini sangat berbahaya lo..Sejak penutup parit ini di bangun, sudah banyak makan korban. Kemarin, ada apek-apek lo.. yang jatuh sini. Sehingga mengalami luka-luka. Ada lagi nyonya-nyonya yang jatuh sampai masuk rumah sakit le… Wa dengar nyonya tu.. sampai dirawat inap. Karena mengalami luka terkena besi parit ini. Pokoknya sudah banyaklah yang jatuh di gundukan parit ini.”Katanya.

Kondisi Jl Banjar yang rusak parah. Foto diambil Minggu 31 Maret 2012.

Kondisi Jl Banjar yang rusak parah. Foto diambil Minggu 31 Maret 2012.

Penelusuran Radar Kepri dilapangan, sepanjang Jl Potong Lembu sampai ke Jl Banjar, sudah banyak jalan yang rusak parah dan berlobang. Akibatnya, jika musim hujan, air tergenang dan becek. Bila musim panas banyak debu bertebangan. Masyarakat di sekitar, khususnya yang tinggal di daerah tersebut merasa terganggu.Tapi yang lebih mengganggu, gundukan parit yang ada dua lokasi Akau Potong Lembu tersebut.”Kalau bisa, gundukan penutup parit itu direndahkan, kemudian besi-besi yang menonjol itu ditutup. Sebelum jatuh korban lebih banyak lagi.”harap Alimin, ketua Persatuan Pedagang Kuliner Akau Potong Lembu (P2KAPL) ketika dijumpai Radar Kepri, Minggu (31/03).

Pihaknya juga menagih janji BUMD Kota Tanjungpinang yang akan melakukan semenisasi di bahu jalan, mulai dari Puskesmas hingga sekeliling Akau Potong Lembu.”Tahun lalu, direktur BUMD pernah berjanji akan melakukan semenisasi bahu jalan. Tapi sampai sekarang janji direktur BUMD Kota Tanjungpinang (Eva Amalia SH MSi ,red) itu tak kunjung ditepati.”tambah Awang, sapaan akrab Alimin.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Ming 31 Mar 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

1 Comment for “Penutup Parit di Akau Potong Lembu Sering Makan Korban”

  1. La Nuruhaka

    Saya Heran dan Bertanya-Tanya..
    Knp Parit di Depan Pelantar Mutiara 2 Bangun..
    Padahal di Sekitaran Jln Potong Lembu Sudah Ada Parit Besar.
    Tinggal di Lanjutkn Saja Aliran Parit Baru k Parit Besar yg Sudah Ada.

    Pembangunan Parit di Depan Pelantar Juga Tidak Begitu Baik.
    Parit kok Lebih Tinggi Dari Jalan.
    Pembangunan Parit yg d Cor.
    Belum Setahun Besi2 Cor Sdh Timbul.

    Ini Bisa Jadi Keresahan Bagi Warga Potong Lembu dan juga Pendatang.

    Sebelum Ada Pembangunan,Tolong di Perhatikan Lagi.

    Terima Kasih.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek