Oknum Pejabat Tinggi PDRM Disebut Beking Pelacuran di Kuala Lipis, Pahang
Pahang, Radar Kepri-Sesumbar Caca, seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) di perkebunan Sawit di Kuala Lipis, Kechau 11, Pahang, Malaysia yang tidak takut dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM), Imigration pasukan Rela Otoritas di Malaysia, ternyata bukan tanpa alasan.
Infomasi dari seorang PSK berinisial G yang beberapa hari lalu kembali ke Tanjungpinang mengungkapkan.”Selain diduga dibeking oknum militer. Ada oknum pejabat tinggi di PDRM yang membeking tempat pelacuran ditengah hutan.”ujar G, Kamis (12/09) di Tanjungpinang.
G menyebutkan, ladang sawit, bedeng-bedengnya serta aset yang ada ditugaskan ke oknum pejabat PDRM untuk keamanan termasuk tempat pelacuran di daerah Pahang tersebut.”Pangkatnya tinggi bang, udah bintang, namanya S….(di inisialkan, red). Wajar kalau Caca berani menantang PDRM karena dibeking orang itu.”celoteh G.
Sumber radakepri.com lainya yang pernah bertemu dan main dengan Caca mengatakan hal serupa.”Mudah dan selalu lolos masuk dengan ijin wisata padahal bekerja sebagai PSK itu karena oknum imigrasi Malaysia terlibat “jenayah”. Padahal informasi yang abang tulis itu valid dan benar, mengapa imigrasi, rela dan PDRM diam, tak kunjung bergerak. Inikan aneh bang.”ujar sumber yang meminta namanya tidak ditulis.
Data dan informasi yang dimiliki media ini, Caca adalah pemegang paspor diterbitkan imigrasi Tanjungpinang dengan nomor E1421385.”Imigrasi Malaysia dan Indonesia mana berani blokir paspor dia bang, padahal jelas-jelas salah, permitnya wisata, kenyataan kerja.”tambah sumber.
Bukti Caca kerja, menurut sumber beberapa kali mengirim uang ke Indonesia dari daerah Kluang.”Pakai hijab keluar dari lokasi itu bang, biar kayak orang baik-baik, Pelacur berhijab..he..he..”ucap sumber terkekeh kekeh.
Hingga berita ini dimuat, upaya konfirmasi dan klarifikasi dengan pihak-pihak terkait, PDRM, Imigrasi, Rela serta otoritas lainya masih dilakukan media ini, namun belum berhasil.
Gebrakan departemen Imigrasi Malaysia Departemen Imigrasi Malaysia menahan 48 perempuan warga negara asing (WNA) dalam penggerebekan di tiga tempat yang dicurigai sebagai sarang prostitusi di Ibu Kota Kuala Lumpur sangat ditunggu di Pahang, terutama dilokasi-lokasi perkebunan sawit yang menyediakan tempat prostitusi dan menindak tegas pihak-pihak terkait.
Dilansir dari berbagai sumber, Wakil Direktur Jenderal Imigrasi (Operasi) Malaysia Jafri Embok Taha mengatakan, penggerebekan yang dilakukan pada Jumat (5/1/2024) malam itu juga berhasil membongkar kegiatan sebuah sindikat. Operasi serupa diharapkan dilakukan di Negara Bagian Pahang, khususnya di daerah Kuala Lipis (red)