; charset=UTF-8" /> Masyarakat Natuna Harapkan Nelayan Perhatikan Warga Setempat Dalam Penjualan Ikan - | ';

| | 149 kali dibaca

Masyarakat Natuna Harapkan Nelayan Perhatikan Warga Setempat Dalam Penjualan Ikan

Suasana penjualan ikan di Natuna.

Natuna, Radar Kepri-Masyarakat Natuna Harapkan Nelayan Perhatikan Warga Setempat dalam Penjualan IkanNatuna, Radar Kepri-Masyarakat Kabupaten Natuna mengharapkan kepada nelayannya agar juga memperhatikan masyarakat setempat dalam menjual ikan. janganlah lebih mengutamakan pihak tengkulak dari masyarakat tempatan.

Menurut Agustini, warga Ranai, sejak adanya peraturan pemerintah penjualan ikan harus ditimbang itu, masyarakat tidak lagi dapat membeli ikan dengan harga agak murah seperti biasanya. Harga ikanpun pada setiap harinya di Natuna, Khususnya pasar Ranai, melambung tinggi, harga ikan yang sebelumnya Rp. 15 atau 20 ribu sekarang Rp 35 sampai 50 ribu. sehingga nelayanpun sebagian juga ikut sombong, tidak lagi menghiraukan masyarakat tempatan yang mencoba menawar nawar saat membeli Ikan, mereka hanya mengutamakan pelayanan untuk tengkulak.

Yang membuat masyarakat kecewa.”Adapun yang mau menjual kepada masyarakat tetapi harganya sudah sama dengan penjualan tengkulak berkisar Rp 35 sampai 50 ribu rupiah. Padahal untuk tengkulak yang memborong ikan nelayan tersebut hanya dibeli dengan kisaran Rp. 20 sampai Rp 25 ribu rupiah.”ucap Agus kepada Media ini Sabtu, (5/05) di Pelabuhan Pian Pering Kelurahan Bandarsyah Ranai.
Dari pantauan media ini di Pelabuhan Nelayan Pian Pering Saptu, (05/05)pada pukul 06.20 WIB pagi tadi memang terlihat para nelayan yang baru membongkar ikannya lebih mengutamakan orang orang yang membawa keranjang “tengkulak” dari pada masyarakat umum yang sudah menunggu dari pukul 05.30 WIB. di Pelabuhan tersebut.

Yang sangat membuat masyarakat kecewa, masyarakat dijadikan bola saat menanyakan harga ikan, kata tengkulak tanya sama yang punya motor, setelah yang punya kapal motor datang masyarakat bertanya berapa harga ikan, eh..malah diover lagi masyarakat untuk nanyak ketengkulak. sehingga masyarakat pembeli ikan pagi itu banyak mengerutuk, dan langsung pulang dengan wajah kecewa.
Saat ditanya terkait pihak nelayan lebih memperhatikan tengkulak dari pada masyarakat, nelayan lebih memilih bungkam.

Aparat penegak hukum dan pemkab Natuna diminta turun tangan memberikan solusi agar masalah ini tidak berlarut-larut.(herman)

Ditulis Oleh Pada Sab 05 Mei 2018. Kategory Natuna, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek