Marak Disalahgunakan, Kendaraan Dinas di Lingga Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

Namun, realitas di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, justru memperlihatkan hal sebaliknya. Sejumlah kendaraan dinas, baik motor maupun mobil, diduga kerap dipakai untuk urusan di luar kepentingan kantor—mulai dari berlibur, berkebun, hingga digunakan bebas di luar jam kerja.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan publik: apakah Bupati Lingga mengetahui, atau bahkan membiarkan, praktik penyalahgunaan kendaraan dinas yang notabene dibeli dengan uang rakyat tersebut?

Seorang warga Lingga yang enggan disebut namanya menyebut praktik itu bukan hal baru.“Sudah lama itu bang, sering malah. Motor dinas dipakai anak-anak mereka untuk jalan-jalan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kebiasaan sebagian pegawai yang menyimpan kendaraan dinas di rumah pribadi, bukan di kantor.“Di sini motor dan mobil dinas itu lebih banyak parkir di rumah. Jarang sekali stand by di kantor,” tambahnya.

Pengamatan langsung pun memperkuat dugaan penyalahgunaan. Saat libur Idul Adha lalu, sebuah mobil dinas berpelat merah BP 87 L terlihat melintas dengan kecepatan tinggi, mengangkut penumpang berpakaian santai, jauh dari kesan perjalanan dinas.

Praktik ini dinilai masyarakat sebagai bentuk pembiaran dari Pemerintah Kabupaten Lingga. Lebih jauh, publik menilai penyalahgunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi tak hanya melanggar etika birokrasi, tetapi juga termasuk dalam kategori korupsi kecil-kecilan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Lingga belum memberikan klarifikasi resmi terkait maraknya dugaan penyalahgunaan kendaraan dinas di wilayahnya.(Farhan)