
Tanjungpinang, Radar Kepri – Viralnya informasi tentang di bersihkannya lahan didepan situs cagar budaya Makan Daeng Celak di Jl Daeng Celak, kota Tanjungpinang membuat sejumlah tempat itu ramai dikunjungi peziarah. Hebatnya, peziarah tersebut ternyata mengaku berasal keturunan dari kesultanan Kerajaan Johor, Malaysia.
Hari ini, Selasa (15/07) sekitar pukul 14 00 Wib, media ini turun melakukan pengecekan kelapangan tentang isu dugaan pengrusakan makan Daeng Celak yang sempat mencuat dan menjadi atensi sejumlah pihak.
Viral Menarik Wisatawan Malaysia
Namun, fakta dilapangan membantah isu miring tersebut. Bahkan, dengan di bersihkannya lahan didepan Makam Daeng Celak itu. Membuat situs tersebut terlihat dari jalan raya yang sebelumnya tertutup semak belukar.”Saya dari Johor cik, tadi kami dan rombongan berangkat dari Johor, Malaysia ke Lagoi, Bintan. Langsung kesini untuk melihat dan memastikan kondisi Makam Daeng Celak ini. Sebelumnya saya dan kawan-kawan ke makam Daeng Marewa.’ucap peziarah yang mengaku masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Daeng Celak dan Daeng Marewa tersebut.
Usai membaca doa ziarah kubur, peziarah yang enggan menyebutkan namanya ini malah berterimakasih kepada pemilik lahan didepan Makam Daeng Celak yakni Djodi Wirahadikusuma.”Terimakasih cik sudah bersihkan lahan didepan Makam Daeng Celak ini.”ucapnya sambil menjabat tangan Djodi.’Sama-sama pak.’timpal Djodi.
Kehadiran rombongan peziarah negeri Jiran ini bersamaan dengan telah usainya kunjungan dinas pariwisata Provinsi Kepri dan Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang mengecek informasi tentang kabar miring yang sempat beredar.
Sekitar satu jam setelah rombongan peziarah dari negeri jiran itu berlalu. Datang lagi 3 unit mobil yang parkir di pinggir jalan.’Kami dari Jakarta, Kementrian ESDM mau ke Senggarang. Kebetulan lewat dan membaca ada tulisan Makan Daeng Celak. Kami tertarik, dan singgah sekalian ziarah.’ucap seorang wanita berhijab yang dijumpai radarkepri.com.
Dulu, pihaknya pernah melintas dan tak pernah melihat ada makam yang merupakan situs cagar budaya.”Dulu tertutup hutan, tak terlihat dari pinggir jalan. Sekarang sudah bersih dan dapat terlihat dari jalan raya.”ucapnya.
Kontroversi Ada Kuburan di Lahan Yang Dibersihkan.

Mengenai adanya kuburan dilahan milik Djodi yang berada di depan Makam Daeng Celak. Dua orang sumber radarkeprj.com yang mengetahui dan menyaksikan pemindahan kuburan itu menerangkan.”Kuburan itu tidak bertuan tanpa diketahui ahli warisnya. Posisinya dulu berada ditengah jalan yang akan dibangun oleh Pemko Tanjungpinang, waktu itu Walikotanya ibu Tatik (Dra H Suryatatik A Manan.”kata Mawi petugas kebersihan komplek makam tersebut.
Hal senada disampaikan seorang ibu rumah tangga berjualan tepat didepan lokasi Makam Daeng Celak.”Iya pak, dulu makan itu berada dibawah pohon kayu besar ditengah jalan. Pohonnya ditebang, makamnya atas persetujuan pak Ali Sidik (saat ini telah wafat) dipindahkan kelahan itu (lahan Djodi,red).”ucapnya
Keterangan ini dibenarkan Djodi, memang yang memindahkan kuburan itu almarhum Ali Sidik.”Tapi saya lupa tahunnya.”katanya. Pemindahan beberapa kuburan tak bertuanĀ itu juga telah ada kesepakatan dengan pihak berwenang, RT, RW dan lurah pada saat itu.
Kemudian mengenai dibersihkannya lahan di depan Makam Daeng Celak tersebut, Djodi mengaku hanya membantu pemerintah Kota Tanjungpinang sehingga situs cagar budaya ini terlihat bersih dan mudah di kunjungi wisatawan dari mancanegara.”Saya bersihkan selama 8 hari pakai uang pribadi, tidak ada yang dirusak di komplek makam ini. Saya justru menjaga agar makam ini tetap menjadi salah tempat wisata budaya dan religi. Dukungan dari Pemko sangat dibutuhkan, mari sama-sama kita jaga.’ujarnya.
Sejatinya, hari ini, pihak Pemko Tanjungpinang, khususnya dinas PUPR dan Dinas Kebudayaan turun kelapangan untuk bertemu dengan Djodi. Namun hingga pukul 16 00 Wib pertemuan gagal karena kedua kadis tersebut diketahui sedang rapat dengan DPRD Kota Tanjungpinang. (Irfan)