Lingga, Radar Kepri – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga kembali disorot publik setelah sebuah rumah milik Dinas Pariwisata yang terletak di Desa Penaah, Kecamatan Senayang, dibiarkan terbengkalai. Bangunan yang dibangun sejak era Bupati Daria itu kini dipenuhi ilalang, tidak terawat, dan nyaris tak berfungsi.
Menurut keterangan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang pernah bertugas di Dinas Pariwisata, rumah tersebut dulunya dipakai untuk kegiatan wisata memancing. Namun, setelah lama tidak digunakan, aset itu terkesan dibiarkan tanpa kepastian.
“Waktu itu rumah diminta oleh Kepala Desa Penaah periode sebelumnya untuk dihibahkan ke desa. Tetapi setelah pergantian kepala desa, prosesnya mandek. Sampai sekarang rumah itu masih tercatat sebagai aset daerah di bawah Dinas Pariwisata,” ungkap sumber saat ditemui Radar Kepri.
Masalah Anggaran Jadi Dalih
Sumber yang sama menyebut salah satu alasan aset wisata di Lingga kerap terbengkalai adalah keterbatasan anggaran. “Anggaran Dinas Pariwisata memang kecil. Karena itu, perawatan lebih difokuskan pada destinasi wisata vital yang ramai pengunjung. Aset lain seperti rumah ini akhirnya terabaikan,” ujarnya.
Aset Terlantar Jadi Pola Berulang
Kondisi ini menambah panjang daftar aset daerah Lingga yang tidak terurus. Sejumlah bangunan dan fasilitas publik sebelumnya juga bernasib serupa: mangkrak, rusak, atau tidak termanfaatkan maksimal.
Pengamat menilai, masalah ini bukan sekadar soal anggaran, tetapi lemahnya perencanaan dan pengawasan pemerintah daerah dalam menjaga aset yang sudah dibangun dengan uang rakyat.
Desakan Perbaikan Tata Kelola
Masyarakat mendesak Pemkab Lingga agar serius melakukan inventarisasi aset, menentukan prioritas pemanfaatan, dan membuka ruang partisipasi publik dalam pengawasan. Tanpa langkah konkret, aset-aset daerah dikhawatirkan hanya menjadi “monumen terbengkalai” yang terus menggerogoti keuangan daerah.
“Aset daerah adalah milik bersama. Pemerintah wajib mengelola, masyarakat wajib mengawasi. Jangan sampai warisan negeri Bunda Tanah Melayu ini hanya tinggal cerita,” tegas warga setempat.(Farhan)