Kapal Asing Penjarah Ikan Ditenggelamkan, Nelayan Anambas Nyaris “Dibantai”

Mawardi (baju biru) nahkoda KM Kuda Laut yang nyaris dihabisi oleh nelayan asing di perairan Anambas ketika memberikan penjelasan.
Terempa, Radar Kepri-Sikap keras pemerintah Indonesia melalui Menteri Kelautan dan Perikanan, menenggelamkan kapal pencuri ikan diperairan Indonesia. Diduga membuat “marah” para penjarah ikan di perairan Indonesia, khususnya Natuna dan Anambas. Dua Kabupaten paling Utara di Indonesia ini, selama beberapa dasa warsa menjadi ladang pencurian kekayaan laut. Sayangnya, ketegasan ini belum mendapat dukungan penuh dari instansi lain, terutama pihak yang paling bertanggungjawab untuk keamanan para nelayan Indonesia dilaut.
Seperti dialami tiga nelayan ini, Mawardi (31), Lim, dan Mula, dijumpai radarkepri.com usai lolos dari “pembataian” ala nelayan Thailand, Mawardi, nahkoda KM Kuda Laut menuturkan. Malam Senin (08/12) sekitar jam 19 00 Wib.”Saya sedang istirahat dengan tidur-tiduran, tidak memancing lagi, karena beberapa hari memancing kami sudah mendapat ikan. Tak lama kemudian ada kapal asing milik Thailand mendekati kapal saya, hampir menabrak kapal kami.’ujarnya.
Menurut Mawardi.” Kapal ikan Thailand itu ukurannya tiga kali lipat lebih besar dari kapal saya. Sekitar 2 mil dari kapal saya, saya langsung hidupkan mesin untuk lari, dari pada kapal saya di tabrak akhirnya kami kabur.”terangnya.
Untuk menghindari terlacak oleh kapal asing itu, semua lampu kapal dimatikan.”Tapi lampu yang ada di atas kapal, tidak di matikan karena lupa. Kapal asing melihat lampu yang ada di atap kapal dan terus mengejar ” jelasnya
Mawardi dengan keahliannya berusaha menghindar.”Setelah dikejar- kejar selama 2 jam, akhirnya saya ingat untuk mematikan lampu atas. Tapi kapal asing itu terus mencari dengan menyoroti laut. Kami berlayar dalam gelap, hingga akhirnya selamat dari incaran apal asing milik Thailand itu.”jelas Mawardi.
Lokasi Mawardi ketika itu du perairan Blibak, Kecamatan Palmatak,”Kapal asing berwarna biru milik nelayan asing asal Thailand dengan kecepatan 18 konot.”duga Mawardi.
Dikatakan Mawardi, setelah berhasil lolos dari maut.” Untuk sekarang ini kami masih takut melaut. Mungkin mereka dendam, karena kapal-kapal asing ada yang di ledakkan. Jadi mungkin mereka dendam makanya mereka lihat kapal kami langsung mau di tabrak.”beber Mawardi.
Mawardi mengaku, kebijakan penenggelaman kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia ini sangat didukungnya.”Kami melaut dengan hasil yang lumayan, karena tidak ada lagi ikan kita di ambil orang. Tapi di sisi lain, kam juga masih kuatir dengan apa yang kami alami. Kami juga sudah memberi kabar kepada rekan nelayan lainnya untuk berhati-hati supaya tidak terjadi hal yang sama dengan kami.”jelas Mawardi yang sudah lama bekerja sebagai nelayan ini.
Pihaknya berharap TNI-AL, TNI-AU dan Pol Airud rutin menggelar operasi agar “penjarah” ikan di perairan Natuna dan Anambas itu benar-benar jera dan tidak menganggap enteng kekuatan militer RI.
Mawardi juga berharap penambahan kekuatan militer di perairan yang berbatasan langsung dengan tiga Negara itu, yakni Tiongkok, Thailand dan Vietman.”Kalau mau tegas, jangan tanggung-tanggung. Kita buktikan, kita ini Negara besar. Memliki kekuatan militer yang besar agar tidak terus disepelekan.”pungkasnya.(yuli)