Investor Jepang Ingin Investasi di Natuna
Natuna, Radar Kepri-Kamis, (23/11) Kabupaten Natuna kembali didatangi oleh pengusaha Jepang yang ingin berinvestasi di Daerah perbatasan ini.
Kehadiran rombongan pengusaha asing yang ingin berinvestasi di Natuna itu tentu sangat menjadi harapan besar bagi masyarakat, untuk secepatnya terealisasi. majunya pertumbuhan ekonomi Natuna, tentu masyarakat akan terlepas dari bersandar dengan mengharapkan anggaran APBD pada setiap tahunnya.
terlihat Rabu (23/) semalam, Kedatangan orang yang mengaku sebagai pengusaha asal Jepang itu, disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Natuna. Pertemuan sekaligus pembicaraan tentang wacana keinginan investasi Jepang di Natuna itu berlangsung di ruangan lantai II. ruangan Sekda Natuna Drs. Wan Siswandi.
Pada pertemuan antara Pemda Natuna dan investor asal Jepang itu membahas berbagai kemungkinan investasi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Natuna kedepan.
Diungkapkan oleh Investor asal Jepang tersebut, bahwa ia tertarik berimvestasi dibidang usaha perikanan. yang nantinya akan melibatkan para nelayan lokal sebagai sumber bahan baku ikan untuk usaha mereka.
menanggapi hal tersebut Sekda Natuna Drs. Wan Siswandi, sangat menyambut baik niat baik dari investor Jepang tersebut.
Namun Wansis belum dapat lansung memutuskan, Wansis juga berjanji akan melaporkan kepada pimpinannya Bupati Hamid Rizal yang masih menjalankan tugas luar. Wansis juga berharap, agar Pemda dan para investor untuk terlebih dahulu dapat berkoordinasi dengan seluruh elemen yang terlibat. Baik itu dengan pihak kecamatan, lurah/Desa, maupun masyarakat agar proses investasi dapat sambutan dan dukungan penuh dari semua pihak.
“Saya berharap melalui rencana investasi ini, dapat memberikan nilai positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama para nelayan tradisional tempatan”, harap Wansiswandi.
Tahap awal sebagai bukti keseriusan para investor ini mereka akan memasang perangkat radar pantai yang bertujuan untuk memantau aktifitas nelayan sejauh kurang lebih 180 mil, sehingga unsur keselamatan dapat terjamin dan keberadaan ikan dapat dipetakan.
Adapun alat pemancar yang rencananya akan dipasang pada kapal para nelayan tersebut adalah berupa Transponder Portable yang memiliki sistem AIS (Automatic Identification System) yaitu sebuah sistem yang dipergunakan untuk memberikan informasi elektronik berupa identifikasi posisi, kegiatan atau keadaan kapal terdekat lainnya, sehingga setiap kapal dapat terpantau keberadaanya dan memudahkan aktivitas nelayan. Acara pertemuan berlangsung lancar, penuh canda tawa. (hum/her)