Dugaan Praktik Dinasti di RSUD Tanjungpinang, Keluarga Pejabat Kuasai Posisi Strategis

Informasi yang diterima Radar Kepri, Kamis (28/8/2025), menyebutkan salah satu pejabat bernama Erza Sopia, sebelumnya menjabat Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan, kini dipindahkan menjadi Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD Tanjungpinang. Padahal, jabatan tersebut secara umum idealnya ditempati seorang dokter karena menyangkut program pelayanan medis.

“Penempatan itu dinilai janggal dan dipaksakan. Akibatnya, roda pelayanan terganggu karena tidak sesuai kompetensi,” ujar seorang sumber internal yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Tak berhenti di situ, dugaan praktik nepotisme juga meluas hingga jabatan lain. Suami Erza, Chairul Andri, S.Kep, disebut sudah puluhan tahun menjabat Kepala Instalasi Hemodialisa tanpa pernah digeser, berbeda dengan pejabat instalasi lain yang rutin dirotasi. Bahkan, sejumlah kerabat dekatnya diduga menduduki posisi penting, mulai dari kepala ruangan, perawat, cleaning service, hingga tenaga administrasi.

“Hampir semua lini dikuasai keluarganya. Kalau ada yang berani protes, risikonya dipindahkan ke unit yang tidak menguntungkan,” lanjut sumber tersebut.

Sumber lain menambahkan, perlakuan berbeda juga kerap terlihat antara pasien pejabat dengan masyarakat biasa. “Kalau yang datang anggota dewan atau pejabat OPD, pasti dilayani istimewa. Tapi kalau warga biasa, sering diperlakukan seadanya,” ungkapnya.

Kritik juga diarahkan pada mantan Direktur RSUD Tanjungpinang, dr. Yunisaf Mars, yang diduga menjadi “beking” dari praktik dinasti tersebut. Erza disebut kerap ikut campur dalam bidang lain, bahkan mengambil alih kewenangan yang seharusnya dikerjakan unit berbeda, mulai dari tata usaha, rotasi pegawai, hingga proyek strategis rumah sakit.

“Ini sudah bukan soal pelayanan kesehatan lagi, tapi soal kepentingan politik dan kekuasaan. Banyak tenaga medis hanya bisa mengeluh di belakang layar karena takut jadi korban,” kata sumber itu.

Masyarakat dan pegawai RSUD Tanjungpinang kini berharap Wali Kota terpilih Lis Darmansyah SH segera melakukan pembenahan menyeluruh, agar praktik dugaan nepotisme dan politik kepentingan di rumah sakit daerah tersebut tidak berlarut.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Tanjungpinang maupun nama-nama yang disebut dalam laporan belum memberikan klarifikasi resmi.(Aliasar)