Dermaga Keter Laut Ambruk, PPTK Salahkan Kontraktor
Bintan, Radar Kepri-Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek rahabilitasi dermaga di Dusun Keter Laut, Desa Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan terkesan buang badan dan lepas dari tanggungjawab. Simak tanggapan Rizal, PPTK proyek senilai Rp 494 760 000 ketika dikonfirmasi Radar Kepri via ponselnya, Rabu (18/12).
Mengenai umur kerangka bangunan yang telah mencapai 12 tahun namun dipaksakan menahan beban baru berupa cor-an material semen baru. Rizal mengatakan.”Saya juga tidak habis pikir terhadap pembagunan dermaga tersebut. Pasalnya, spek teknis pekerjaanya sudah jelas. Sebelum di cor, seharunya di pasang pailing (tiang pancang, red) dulu. Namun tanpa sepengetahuan saya selaku PPTK, ternyata pailing belum dipasang tapi sudah dicor, makanya ambruk.”kata Rizal,
Rizal mengaku sangat kecewa terhadap kinerja kontraktor dan konsultan pengawas yang mengerjakan proyek rehabilistasi itu. Ketika mendengar kabar, lantai yang sedang di cor patah dan beberapa tiang amblas.”Saya turun langsung kelokasi.Saya liha sangat banyak kejanggalan-kejanggalan.”Katanya.
Padahal lanjut Rizal.”Speknya sudah jelas, tapi praktek pekerjaanya seperti itu. Makanya saya mencak mencak dilokasi itu.”celotehnya.
Masih Rizal.”Tadi siang saya sudah memanggil konsultanya, mungkin besok saya akan memanggil kontraktornya untuk memperbaiki pekerjaan dermaga tersebut, harus sesuai dengan spek. Jika sudah sesuai dengan spek seperti yang kita rencanakan dari awal, ya tidak ada masalah.”Ucap Rizal.
Pihaknya tidak menjelaskan perhitungan usia bangunan dermaga yang lebih dari 12 tahun, apakah masih layak menahan beban cor. Mengingat dermaga tersebut berada di tepi pantai dan besi rangka dermaga sudah banyak yang berkarat.
Diprediksi, proyek dermaga ini tidak akan selesai tepat waktu mengingat keteledoran kontraktor yang membangun tanpa mengikuti spek. Sementara, Andri, kontraktor pelaksana membantah pekerjaaany tidak sesuai spek.”Proyek dermaga ini seharusnya dibangun baru, tidak layak direhab. Tapi dipaksakan melakukan rehab. Jadinya seperti ini.”katanya, Selasa (17/12) dilokasi dermaga.
Andri menambahkan.”Ketika proses lelang terjadi, 10 perushaan mundur dari ke ikut sertaan lelang. Jadi tinggal kami saja yang mau mengerjakan.”tegasnya.(aliasar)
kasihan, di Bintan tidak ada Insinyurnya… hehehehe