Andi Jasrudin Himbau Warga Kampung Melayu Tak Terprovokasi Isu Negatif
Batam, Radar Kepri-Ketua LSM Forum Hinterland Center Provinsi Kepri, Andi Jasrudin minta pada warga Kampung Melayu, Kecamatan Nongsa, kelurahan Batu Besar tidak terpancing oleh isu-isu yang berkembang tentang lahan PT Grafika Ariya yang akan membagun Mall dilokasi tersebut.
Menurut Andi Jasrudin.”Sepengetahuan saya, lahan tersebut tidak ada masalah. Sebagaimana di isukan salah satu kelompok, bahwa lahan yang akan dibangun tersebut, termasuk lahan Kampung Tua.”kata Andi Jasrudin di kediamannya. Nongsa, Minggu (14/12).
Dikatakan Andi Jasrudin.”Saya sudah pastikan ke BP Batam, selaku penguasa lahan di kota Batam, kalau lahan tersebut tidak ada masalah. Bahkan PT Grafika Ariya sudah mempunyai dokuman lengkap dengan membayar UWTO. Maka dari itu, saya minta pada warga setempat tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas kepastianya.”ujarnya.
Seharusnya, lanjut Andi Jasrudin.”Kita bersyukur adanya rencana investor yang akan membangunan Mall di Kecamatan Nongsa ini. Adanya pembangunan tersebut, Kecamatan Nongsa khususnya kelurahan Batu Besar, Kampung Melayu bisa sejajar dengan daerah lainnya yang ada di kota Batam, seperti Nagoya, Batu Aji, Batam kota dan Sekupang. Sebagaimana kita lihat, daerah Kampung Tua tertinggal dari daerah lainya yang disebut diatas.”terangnya.
Dari segi ekonomi, lanjut Andi Jasrudin, tentu sangat berdampak pada anak-anak tempatan yang ada disekitar lokasi Mall.”Kita minta manejemen perusahaan untuk memproritaskan anak-anak tempatan yang akan dipekerjakan di perusahaan tersebut. Karena itu pulalah, kita minta pada warga untuk tidak terpancing oleh imformasiyang belum tahu kebenarannya.”jelasnya.
Masih dia meminta, sebelum bertindak harus memikirkan untung ruginya.”Seandai pembangunan Mall tersebut gagal gara-gara adanya isu yang belum jelas tersebut. Tentu kita semua yang rugi, tadinya bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkat pembangunan di Kecamatan Nongsa jadi terhambat ulah segelintir orang.”katanya.
Ditambahkan.”Yang lebih aneh lagi, ada lagi kelompok yang menguasai lahan tersebut dengan cara mengkapling-kapling lahan tersebut, tanpa sepengetahuan dan ijin perusahaan. Padahal jauh sebelum kapling dibuat oleh pihak tidak bertanggungjawab yang mengaku bahwa lahan tersebut miliknya. PT Grafika Ariya sudah memiliki dokumen terhadap lahan tersebut.”pungkasnya.(taherman)