Aktifis LSM Minta Dahlam Mundur
Batam, Radar Kepri-Beberapa orang aktifis LSM anti korupsi di kota Batam mulai gerah dan kesal dengan setumpuk kegagalan Drs H Ahmad Dahlan selama menjabat Walikota Batam. Aktifis kemudian berencana menggelar demo menuntut Walikota Batam mundur dari jabatanya.
Hal ini disampaikan Aldi Braga, ketua LSM Garda Indonesia kota Batam di Batam Center, Kamis (04/06). Masalah yang dimaksud, diantaranya dugaan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang dilakukan Drs H Ahmad Dahlan selama menjabat sebagai walikota Batam, penerimaan CPNS jalur umum dan kasus izin Blue Bird, masalaha uang jaminan pendatang Rp 50 miliar, yang ditarik oleh Disduk untuk setiap orang yang masuk ke Batam. Ada juga lahan koperasi Perumahan Pemko Batam seluas 16 hetar seharga Rp 30 miliar yang hanya di ruislag (tukar guling). Ditambah kasus dugaan korupsi dana UKM fiktif, lelang proyek sampah tanpa tender, dan kasus dugaan korupsi Asuransi BAJ untuk pegawai Pemko Batam sebanya 6 ribu orang. Ada pula dugaan korupsi dana Bansos mulai dari tahun 2006 sampai tahun 2011, yang jumlah mencapai ratusan miliar.”Kasus-kasus diatas belum tersentuh penegak hukum Kejaksaan Negeri Batam, kalau-pun ada kasus yang diungkap, itu anggaran yang paling kecil, anggaran Bansos tahun 2009 hanya sebesar Rp 28 miliar.”jelasnya.
Maka dari itu, dipenghujung jabatannya, Ahmad Dahlan harus bertanggungjawab atas perbuatan, secara hukum kepada masyarakat Batam.”Kami minta Walikota Batam mundur dari jabatannya sebagai walikota Batam, kalau tidak pada tanggal 10 juni 2015 kami akan melakukan aksi demo ke kantor walikota Batam, dengan jumlah masa seribu orang, minta AhmadDahlan mundur sebagai Walikota Batam.”ungkapnya.
Ditambahkan Aldi Braga.”Kita minta agar Ahmad Dahlan tidak ikut mencalonkan diri sebagai Wakil Gubenur Kepri, karena dia diduga tersangkut berbagai kasus dugaan korupsi di kota Batam. Kami berharap penegak hukum Kejaksaan dan Kepolisian proaktif menindaklanjuti kasus ini. Demi terciptanya rasa ke adilan ditengah-tengah masyarakat.”harapnya.
Sementara itu walikota Batam yang di konfirmasi melalui handpone selulernya terkait tudingan diatas, sampai berita ini diturunkan belum ada jawabannya.(taherman)