; charset=UTF-8" /> Warga Kampung Tengah Resah Akibat Kebijakan BP Batam - | ';

| | 1,070 kali dibaca

Warga Kampung Tengah Resah Akibat Kebijakan BP Batam

Andi Jasarudin dan Joko Wiwoho

Andi Jasarudin dan Joko Wiwoho

Batam, Radar Kepri-Masyarakat Kampung Tengah, Kecamatan Nongsa, keluharan kota Batam merasah akibat lahan dan rumahnya teracam digusur. Karena ulah BP Kawasan Batam sebagai pengusaha lahan di kota Batam menjual lahan rumah mereka yang telah lama di tempati.

Keresahan ini warga ini disampaikan melalaui ketua LSM Forum Hinterland Centre Provinsi Kepri, Andi Jasrudin di Batam Center, Sabtu (22/11).”Seharusnya BP Batam sebagai penguasa lahan di kota Batam bijaksana dalam melihat prosaal ini. Mereka harus mempunyai perikemanusiaan terhadap keberadaan masyarakat Batu Besar, Kampung Tengah, kecamatan  Nongsa yang sudah lama menempati lahan tersebut itu.”jelasnya.

Pihkanya minta pada BP Batam sebelum mengolakasikan lahan pada investor diselesaikan dulu persoalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.”Jangan sampai terjadi keributan  antara masyarakat dan pengusaha.Tentu kita semua  masyarakat Batam, karena kemajuan Batam tidak terlepas investor dan masyarakat yang ada di kota Batam.”ujarnya.

Menurut Andi Jasrudin sebagai tokoh masyarakat Batam.”Saya sangat prihatin dengan perihal  ini. Kenapa BP Batam yang tidak menyelesaikan dulu hak dan kewajibannya pada masyarakat  sebelum menjualnya lahan tersebut, masyarakat tidak boleh dirugikan. Sebaliknya investor juga tidak boleh dirugikan, sebagaimana diketahui lahan tersebut dijaul oleh BP Batam pada PT Abadi Kencana yang telah menbayar UWTO sebesar  Rp  5.262.601.000 dengan lahan 20 hektar.”bebernya.

Namun dalam  pengalokasian lahan tersebut menurut Andi, sapaannya.”Informasi yang saya himpun dari warga yang tinggal di lokasi tersebut, bahwa ada sekitar lebih kurang tiga hektar lahan warga yang belum diselesaikan. Padahal warga tersebut sudah terlebih dahulu mengurus  lahan tersebut kepada BP Batam untuk dikeluarkan izin. Demikan disampaikan warga pada saya.”sebut Andi Jasarudin pada Radar Kepri.

Dalam hal ini.”Saya minta kepada BP Batam untuk menyelesaikan dulu persoalan ini dengan masyarakat. Jangan sampai antara masyarakat dengan investor bentrok karena ulah oknum  segelintir BP Batam yang memperhatikan problem yang akan ada tengah-tengah masyarakat, karena memikirkan kepentingan pribadinya.”tukasnya.

Sementara itu, Joko Wiwoho, humas BP Batam yang dikonfirmasi melaui SMS ke ponselnya terkait keresahan dan tanggapannta, sampai berita ini diturunkan belum ada jawabannya.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Sab 22 Nov 2014. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek