Usir PT KJJ Dan Tarik Brimob Dari Jemaja
Tanjungpinang, Radar Kepri-Selain menolak rencana PT Kartika Jemaja Jaya (PT KJJ) “membabat” hutan di Jemaja Timur, Anambas, Himpunan Mahasiswa Kepulauan Anambas (HIMKA) juga meminta pasukan Bigade Mobil (Brimob) yang sekarang ditempatkan di Jemaja ditarik.
Hal ini disampaikan sekitar 50 orang masa yang melakukan aksi unjuk rasa di di Halaman Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Dompak Tanjungpinang, Senin (30/05) jam 10.30 Wib.
Sebanyak 50 orang masa HIMKA datang dengan perlengkapan demo seperti spanduk-spanduk yang bertuliskan protes pada PT. KJJ yang dianggap telah merusak lingkungan dan menyebabkan ilegal logging di pulau Jemaja.
Massa meminta DPRD Provinsi Kepulauan Riau agar menghentikan aktivitas PT.KJJ sampai permasalahan lonflik pro dan kontra selesai. Kemudian meminta DPRD Provinsi Kepulauan Riau untuk berkordinasi dengan Kapolda Kepulauan Riau agar menarik pasukan Brimob dari pulau Jemaja.
Karena, jika masih disana, akan memicu konflik, bukan mengamankan keadaan yang dulunya kondusif. Mendesak DPRD Provinsi Kepuluan Riau membentuk tim Independen dalam menelusuri permasalahan PT. KJJ mulai tingkat Kabupaten, Provinsi, Pusat Akademi serta Pihak Pro dan Kontra serta pihak Kejaksaan dan Kepolisian.
Sekitar pukul 11.30 Wib, beberapa perwakilan dari HIMKA mengikuti rapat di ruang Serbaguna Lantai dua Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau bersama Ketua Komisi 1 Provinsi Kepri H. Syukri Fahrial SH, Sekeretaris Komisi 1 DPRD prov Kepri H. Sarafuddin Alluan SH, MH, Anggota Komisi 1 DPRD Prov Kepri Thomas Suprapto. SE, Anggota Komisi 1 Prov Kepri Joko Nugroho ST, Kasat Bimas Polres Tanjungpinang AKP Sabar Kasih Zaluku.
Karena Ketua Komisi 1 DPRD telah memberikan respon akan berusaha menghadirkan pihak-pihak terkait dalam hal tersebut, Massa membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 12.30 Wib.(irfan)