; charset=UTF-8" /> Timbulkan Pencemaran Lingkungan, Industri Pengolahan Sagu Dihentikan Warga - | ';
'
'
| | 3,192 kali dibaca

Timbulkan Pencemaran Lingkungan, Industri Pengolahan Sagu Dihentikan Warga

Inilah limbah industri pengolahan sagu yang mencemari sungai warga desa Tanjung Bungsu.

Inilah limbah industri pengolahan sagu yang mencemari sungai warga desa Tanjung Bungsu.

Lingga, Kepri Info-Masyarakat desa Tanjung Bungsu, kecamatan Lingga Utara protes terkait pencemaran limbah kotoran industri pengolahan sagu yang beroprasi di desa mereka. Apalagi sejak awal perusahan tersebut memulai aktifitas di desa tersebut tidak pernah melakukan pertemuan dengan masyarakat.

Sehingga tak ayal, industri pengolahan sagu asal Kabupaten Meranti tersebut baru satu bulan beroperasi sudah di suruh berhenti akibat limbahnya mengganggu mata pencaharian nelayan.   Jali, masyarakat Desa Tanjung Bungsu menuturkan, Minggu (23/03), sejak awal memang tidak pernah ada pertemuan dan menjelaskan bagaimana pengolahan limbah sisa pembuangan.”Baru hampir satu bulan saja perusahaan tersebut beraktifitas masyarakat sudah resah, dan sungai kami mulai tercemar, dan mengganggu mayarakat kami sebagai nelayan mencari udang dan lainya.”ceritanya.

Menurutnya, air sungai mereka menjadi keruh, sebab sisa olahan industri sagu tersebut langsung di buang ke sungai yang mana sungai tersebut merupakan tempat masyarakat menggantung hidup.”Masyarakat sini (Tanjung Bungsu, red ) biasa mencari udang waktu malam dengan lampu seperti lampu senter, nah kalau air sungai keruh bagaiman bisa terlihat udang tersebut. Perusahaan baru beroperasi hampir satu bulan saja sudah terlihat keruh airnya, apalagi kalau di biarkan, lama kelamaan sampai muara sungai dan sama saja menutupi mata pencarian kami.”terangnya.

Jali berharap.”Masyarakat kami tidak melarang perusahaan beroperasi, tapi perhatikan juga lingkungan dan limbah pengolahan jangan di buang sembarangan dan mencemar lingkunga. Silahkan saja perusahaan mengejar keuntungan tapi jangan sampai menutupi mata pencarian masyatakat.”ujarnya.

Sementara itu, pihak perusahaan yang di temui di lokasi di Desa Tanjung Bungsu berang dengan ulah masyarakat, Herman alias Acin penanggung jawab lapangan CV Kilang Sagu Gunung Lingga, perusahaan berasal dari jalan Tebing Tinggi, Selat Panjang Kabupaten Meranti.”Kalau limbah kami yang dipermasalahkan, tutup juga industri sagu rakyat Lingga ini semua.”ucapnya dengan nada meningg ketika di temui Minggu (23/03).

Ditambahkan.”Sebatas perusahaan hanya mampu menggali untuk pembuangan akhir, paling nanti limbah tersebut di angkat ke darat lagi dan di bakar. Kita tidak mampu membuat sistem pengolahan limbah selain dari itu.”jelasnya ketika di konfirmasi.

Informasi yang dihinmpun di lokasi, masyarakat Tanjung Bungsu berharap agar pencemaran lingkungan mereka tidak terjadi lagi, apalagi industri pengolahan sagu di hulu sungai desa mereka kategori pengelolaan okeh perusahaan. Sehingga seharusnya memiliki tenaga ahli dalam bidang penanganan limbah.”Kami menghindari terjadi hal-hal yang tak diinginkan, kalau prusahaan tidak mau menerima permintaan warga terkait limbah tersebut. Sebab industri tersebut takutnya dibakar warga kalau warga sudah marah, sebab di desa kami pernah terjadi hal seperti itu, ketika massa sudah marah beberapa tahun yang lalu pernah kejadian pembakaran terjadi, maklum saja kalau masyarakat sudah emosi, apapun dilakukan.”terang Jali mengakhiri terkait permasalahan tersebut.(amin)

Ditulis Oleh Pada Sen 24 Mar 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

2 Comments for “Timbulkan Pencemaran Lingkungan, Industri Pengolahan Sagu Dihentikan Warga”

  1. tengku erland challil

    Atas kesimpulan dari DPRD Lingga perlu di aspiriasi unk di tindak lanjuti karena mwnyimak atas ucapan dari bupati lingga masalah sumbangan 2.3 m dari pengusHa pada waktu peresmian beberapa bln yang lalu

  2. Sebagai cv yg besar..mampu menyelsaikan dgn jlan yg terbaik.jangan demi keuntungan masyarakat dikorbankan.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek