; charset=UTF-8" /> Rakyat Miskin Penerima BLSM di Kampung Gubernur Kepri di Palak Oknum Kelurahan - | ';

| | 971 kali dibaca

Rakyat Miskin Penerima BLSM di Kampung Gubernur Kepri di Palak Oknum Kelurahan

Suasana penyaluran BLSM di gedung Sri Gading, Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Tanjungbalai Karimun.

Suasana penyaluran BLSM di gedung Sri Gading, Tanjung Batu, Kundur, Kabupaten Tanjungbalai Karimun.

Tanjung Batu, Radar Kepri-Rakyat miskin selalu dipermainkan dan dipersulit urusannya. Di Tanjung Batu, Kundur, rakyat miskin malah “dipalak” oknum Kelurahan, demi mendapatkan surat keterangan. Inilah yang terjadi pada beberapa orang warga penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Tanjung Batu, Kundur.

Cerita ini bermula dari penyaluran dan pembagian BLSM di gedung Sri Gading, pada minggu I di bulan Oktober tahap II yang menuai protes rakyat miskin. Protes kaum papa (miskin, red) muncul ketika  nama mereka tidak sesuai dengan yang tertera di kartu KPS. Akibat kesalahan ketik yang terkesan mempersulit rakyat miskin itu, warga harus meminta surat keterangan dari Kelurahan. Celakanya, ternyata ketika mengurus surat keterangan atas kekeliruan penulisan dan salah ketik itu. Para rakyat miskin yang mengharapkan “rejeki” hanya Rp 300 ribu per triwulan itu harus membayar uang administrasi ke staf kelurahan sebesar Rp 20 ribu. Jika tidak ada surat keterangan dari Kelurahan dengan biaya “adminstarsi” Rp 20 ribu itu, alamat uang rakyat miskin itu akan raib.

Seorang warga miskin yang dijumpai Radar Kepri menuturkan.”Karena nama saya di kartu KPS tidak sama dengan KT. Maka saya harus kembali kekelurahan, tempat saya berasal untuk membuat surat keterangan. Tapi bang, kami harus membayar sebanyak Rp 20 ribu untuk dapat surat keterangan itu. Saya jadi heran, untuk apa ada bayar lagi. Kita saja warga miskin, kita tanyakan kenapa harus bayar untuk surat keterangan itu. Di jawab biasa bu, ini adalah uang administrasi.”geram warga tersebut mengulang jawaban staf Kelurahan.

Sementara, dalam antrian penerima bantuan masih dijumpai warga “kaya” ikut antri dilapangan. Ada warga yang memakai kalung emas dan datang dengan sepeda motor. Bahkan ada warga “miskin” yang rutin menerima alias orangnya itu-itu saja. Realita ini nampaknya masih tidak diperdulikan oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Karimun.

Memang antrian warga BLSM dimulai dari Kelurahan Tanjung batu Kota dilanjutkan kelurahan lain dan Desa. Peserta mendaftarkan dulu untuk mendapatkan nomor antrian, terkadang di beri nomor karena terkesan bertele-tele, maka bisa diberikan secara langsung ketangan peserta nomor antrian tersebut. Untuk tahapan ini masih menggunakan sistem Triwulan (3 bulan). Peserta akan mendapatkan Rp 300 ribu.

Cerita adanya uang administrasi yang dipungut staf Keluragan juga dituturkan Abd Rahman.”Saya harus membayar Rp 25 ribu di kelurahan kami. Padahal itu bukan kesalahan kami, tapi kenapa kami harus membayar kesalahan orang lain.”Keluhnya.

Ketika hal ini di konfirmasikan pada lurah dan Kades yang diduga “memalak” rakyat miskin di daerahnya. Sang Kades dan Lurah kompak menjawab.”Kami harus mengecek dulu, kalau ada pembayaran. Itu bukan untuk surat keterangan nama yang salah, barangkali surat lain pak wartawan.”kilahnya.

Kemudian, tentang adanya oknum stafnya yang meminta biaya tersebut, lagi kades dan oknum Lurah berkelit.”Akan kami cek kembali, apa benar seperti itu. Bisa saja biaya administrasi lainnya, bukan BLSM itu.”ujarnya,

Menurut salah satu staf kantor Camat Kundur, Fajar  (BPS Kecamatan ) mengatakan.”Itu urusan lurah dan Kepala Desa. Kami telah mendata nama-nama yang layak mendapatkan BLSM dan mengkontrolnya di kantor Pos.”jawabnya ketus.

Mencuat pertanyaan, mungkinkah ada unsur kesengajaan dan kerjasama antar oknum pencatat nama penerima KPS dengan oknum kelurahan ?. Sehingga nama warga penerima BLSM “sengaja” dibuat salah ketik. Dan akhirnya harus meminta surat keterangan dari kantor Desa dan Kelurahan yang berujung “kewajiban” pembayaran Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu dari rakyat miskin tersebut.? (henz)

Ditulis Oleh Pada Ming 20 Okt 2013. Kategory Karimun, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek