; charset=UTF-8" /> Proyek Dinas Pertamanan Terindikasi Korupsi | ';

| | 909 kali dibaca

Proyek Dinas Pertamanan Terindikasi Korupsi

Pompong yang tidak bisa dimanfaatkan DInas Pertamanan dan Kebersihan Pemko Tanjungpinang

Pompong proyek DInas Pertamanan dan Kebersihan Pemko Tanjungpinang yang tidak bisa dimanfaatkan

Tanjungpinang, Radar Kepri-Beberapa proyek di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Pemko Tanjungpinang terindikasi korupsi. Dalam catatan Radar Kepri setidaknya ada 3 proyek yang bermasalah di dinas yang di pimpin Maryati S Sos tersebut. Diantaranya proyek pengadaan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kilometer 15 Tanjungpinang, proyek pembuatan pagar kuburan di Km 7 dan proyek pengadaan sampan untuk mengambil sampah di laut.

Proyek yang dianggarkan pada APBD Tahun Anggaran (TA) 2012 dengan pagu dana Rp 1,5 Miliar dimenangkan oleh PT Duta Dinamis dengan nilai sekitar Rp 800 juta. Proyek pematangan lahan yang disertai cut an fill itu menjadi persoalan karena lahan kuburan yang berbukit itu ternyata sebagian besar mengandung biji bauksit. Biji bausit ini kemudian diduga dijual kontraktor pemenang lelang tanpa se-ijin pemilik lahan (Pemko Tanjungpinang, red).

Sumber Radar Kepri menyebutkan, kualitas biji bauksit yang digali dan dijual di lahan kuburan itu termasuk bagus sehingga PT Kereta Kencana membeli Rp 75 ribu per-lori.”Bahkan ada informasi yang menyebutkan, nilai jual bauksit ditanah kuburan itu mencapai 5 Dolar Singapura per-tonnya.”bisik sumber media.

Sumber yang meminta namanya tidak di ekspos itu menambahkan, dari lahan seluas 6 hektar tersebut, pihak kontraktor pemenang lelang berhasil menjual sekitar 1000 truk.”Dari hasil penjualan bauksit saja, kontraktor sudah untung besar, belum lagi dari keuntungan dari pengerjaan lahan yang hanya sekitar Rp 400 juta saja.”sebutnya.

Pantauan Radar Kepri di lokasi tempat proyek pemakaman di Km 15 Tanjungpinang, lokasi tanah kuburan memiliki bukit dan lembah. Sebagian besar lahan kuburan tersebut telah diratakan dengan membuat trap (tingkat). Dimana, pemangkasan bukit yang diduga mengandung bauksit tersebut hanya sebagian yang dikerjakan.

Kemudian, kasus robohnya pagar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Batu 7 juga sampai hari ini masih tidak diteruskan tanpa ada penjelasan. Dalam proyek pembuatan pagar di Batu 7 itu, diduga proyek tersebut merupakan proyek “siluman” yang tiba-tiba saja muncul dalam APBD-P kota Tanjungpinang tahun 2012 lalu. Tidak akuratnya konsultan perencana dalam pembuatan proyek pagar tersebut membuat pagar tersebut roboh sebelum selesai dikerjakan.
Selain merugikan keuangan Negara, proyek pembuatan pagar kuburan itu juga membuat dua rumah warga yang bersempadan dengan pagar kuburan itu terkena imbasnya. Dua unit rumah warga rusak parah akibat longsoran material proyek pagar yang digerus air.

Kemudian, proyek pengadaan 3 unit sampan yang akan dipergunakan untuk mengambil/membersihkan sampah juga tidak berfungsi. Proyek pengadaan sampan itu dianggarkan pada tahun 2011 lalu dengan nilai Rp 150 juta. Namun sampai hari ini tidak bias di fungsikan karena tidak sesuai dengan bestek.”Kabarnya sampan itu dibuat di Tembilahan, ketika dibawa dari tempat pembuatannya ke Tanjungpinang. Sampan itu sempat 6 kali tenggelam karena kualitas dan material yang dipergunakan tidak sesuai dengan kontrak.”bisik sumber Radar Kepri.

Sampan tak berguna itu akhirnya dititipkan di sebuah rumah warga di kilometer 6, tepatnya kelurahan Melayu Kota Piring. Surat kabar ini kemudian menelusuri keberadaan kapal tersebut. Ternyata memang sampan itu ada disebuah rumah warga.Namun hanya terlihat dua unit bangkai sampan yang telah hampir hancur karena tidak terawat dan dibiarkan terkena hujan dan panas.”Hanya dua saja yang ada diletakkan disini.”sebut seorang warga Melayu Kota Piring yang dijumpai Radar Kepri di lapangan.

Terkait banyaknya dugaan kasus korupsi di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Tanjungpinang tidak menjawab konfirmasi yang disampaikan media ini melalaui pesan singkat (SMS).(fan)

Ditulis Oleh Pada Sab 09 Feb 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek