; charset=UTF-8" /> Pengembang Perumahan Batam Nirwana Residence Tipu Konsumennya - | ';

| | 5,272 kali dibaca

Pengembang Perumahan Batam Nirwana Residence Tipu Konsumennya

Dewi Kamalasari yang merasa tertipu oleh pengembang perumahan Batam Nirwana Residence

Dewi Kamalasari yang merasa tertipu oleh pengembang perumahan Batam Nirwana Residence.

Batam, Radar Kepri-Konsumen diharapkan berhati-hati dan teliti terhadap iklan atau penawaran dari pengusaha jasa developer, pembangunan rumah di kota Batam. Adanya penawaran yang menggiurkan pada calon konsumen terkadang tidak sesuai dengan apa yang di-iklankan dan  janji mereka kepada calon konsumenya. Seperti yang dialami Dewi Kamalasari yang patut menjadi pelajaran bagi konsumen lain.

Dewi sapaan Dewi Kamalasari merasa tertipu oleh iklan PT Mutiara Permata Biru, Tiban, Sekupang. Pengembang perumahan Batam Nirwana Residence dengan menawarkan rumah dengan harga yang menggiurkan. Ternyata developer perumahan Nirwana tersebut tidak menepati janjinya.”Saya sudah boking rumah, janjinya dua tahun sudah bisa dihuni. Tapi sampai sekarang tidak kunjung  selesai”ujarnya.

Dewi Kamalasari menyebutkan, transaksi berlansung sejak 5 tahun lalu.”Mulai dari tahun 2009 awal tejadi transaksi jual beli rumah bersama dengan menbayar cicilan uang muka secara bertahap. Akakan tetapi, setelah ditunggu-tunggu sampai tahun  2015, rumah yang dijanjikan oleh perusaan developer grup Bakrieland yang berkantor di ruko Nagoya  Hil tersebut tak kunjung ada.”terangnya.

Masih Dewi.”Pihak devoloper juga mencoba mengelabui saya, dengan menawarkan saya rumah pengganti dengan tipe yang lebih besar lagi dengan harga yang lebih mahal lagi, dengan harga Rp 400 juta, diskon harga Rp 100 juta. Dan saya juga setuju, namun setelah ditunggu, rumah tersebut juga tidak ada sampai sekarang. Lama menunggu, tentu kesabaran saya juga habis terhadap janji-janji dari pihak developer tersebut.”ungkapnya.

Tepatnya, 24 April 2014 ini.”Saya tidak mau lagi rumah yang di janjikan  mereka tersebut, saya memilih minta uang saya dikembalikan oleh pihak developer itu. Akan tetapi mereka tidak mau mengembalikan duit saya dengan kontan. Mereka berjanji akan menbayar uang saya secara cicil  bertahap, 5 kali bayar, dipotong  25%  dari jumlah uang yang sudah masuk ke pihak developer  Batam Nirwana Residence sebesar  Rp 32.000.000.”terang Dewi.

Sebenar, lanjut Dewi.”Saya sangat keberatan dengan perlakukan oleh pihak PT Mutiara Permata Biru, developer pengembang perumahan Batam Nirwana Residence tersebut. Soalnya, kesalahan itu bukan datang dari saya, tetapi pihak developer  yang menbohongi saya alias tidak menepati janjinya. Sekarang, ketika saya membatalkan jual beli tersebut, eh.. malah uang saya yang dipotong, artinya pihak depeloper tersebut hanya tau kerugiannya, namun kerugian saya selama  uang saya ditangan meraka bertahun-tahun tidak pernah di hitung.”ungkapnya.

Dilanjutkan.”Saya berharap pada calon konsumen yang lain berhati-berhati terhadap modus ini agar tidak mengalami hal yang sama dengan saya. Yang telah menjadi korban dari PT Mutiara Permata Biru developer Batam Nirwana Risedence.”harapnya.

Ditambahkan.”Saya berharap PT Mutiara Permata Biru, developer  pengembang Perumahan  Batam Nirwana Residence profesional dengan kebijakannya. Agar uang saya dikembalikan se utuhnya, saya tidak mau merugikannya. Sebaliknya, saya juga tidak mau merugikan perusahaan tersebut.”tegasnya.

Sementara pihak PT Mutiara Permata Biru, developer pengembang Batam Nirwana Residence dikonfirmasi Radar Kepri, Kamis (14/08) di kantornya terkait hal diatas. Ezy yang mengaku sekretaris  diperusaan tersebut mengatakan.”Saya tidak bisa menjawab, tunggu pimpinan saya  saja pak. Kebetulan atasan saya lagi keluar kota, nanti kalau mereka sudah balik. Saya hubungi bapak.”janji Ezy.

Namun sampai berita ini diturunkan, media ini belum mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan tersebut sebagaiman janji Ezy.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Sab 16 Agu 2014. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

14 Comments for “Pengembang Perumahan Batam Nirwana Residence Tipu Konsumennya”

  1. Saran saya ibu dewi bs melaporkan terlebih dulu ke BPSK (Badan penyelesaian Sengketa Konsumen) Batam. Kantornya ada di Jl. Engku Putri, depan asrama haji. biayanya gratis kok bu..
    untuk konsumen lain yg jg dirugikan, bisa bergabung dengan ibu dewi untuk membuat laporan. semakin banyak yg melapor akan semakin didengar tuntutannya.

  2. Saya dan keluarga juga adalah korban penipuan/ingkar janji Batam Nirwana Residence di Batam, sejauh ini yang kami lakukan adalah melaporkan kasus ini ke Polres. Dan ternyata sudah ada puluhan pelapor lainnya juga terdaftar di Polres tsb untuk kasus yg sama. Namun belum ada titik terang sampai saat ini. Apakah akan ada solusi dengan melaporkan ke BPSK? Sayangnya tidak ada perlindungan bagi konsumen di negara kita ini. Saat konsumen dirugikan, tidak ada tempat bagi kita untuk mendapat keadilan. Sementara Perusahan se-‘hebat’ Bakrieland terus melenggang meraup keuntungan dari rakyat biasa seperti kita.

    • Sigalingging

      Saya juga merupakan korban dari Dev. Batam Nirwana Residence, saya membeli kavling dengan cash, tapi ketika sya mau mengurus sertifikat tidak bisa, karena tidak ada dokumen dari otorita, bahkan akta jual beli di notaris pun tidak bisa, karena memang tidak ada dokumen yg mereka miliki, sungguh terlalu, ternyata perusahaan sebesar ini yg notabene katanya orang terkaya di negeri ini, kekayaaanya berasal dari penipuan.

    • mbak gimana sekarang kelanjutannya laporan mbak? Saya korban BNR juga, saya malah baru tahu hari ini kalo kantor bnrnya udah tutup, saya juga udah lunas uang muka tapi rumah saya blm dibangun sama sekali. kita bikin forum aja yuk mbak biar bisa sharing.

  3. Saya juga korban BNR, udah lunas uang muka rumah gak dibangun juga. Sekarang kantor pemasaran di Nagoya Hill udah tutup, ke mana lagi kita akan memperjuangkan hak2 kita. Apa kita harus bikin forum khusus utk menampung semua korban2 BNR, krn kalo berjuang sendiri2 rasanya pasti susah.

  4. Ahmad F. Safuan

    Saya juga korban kelicikan developer. Saya setuju dgn ibu tutik utk bersama sama berjuang yg menjadi hak kita. Berjuang sendiri2 sangat melelahkan….

    Salam,
    Ahmad F. Safuan
    Blok A3/18

  5. Ahmad F. Safuan

    Saya juga korban kelicikan developer. Saya setuju dgn ibu tutik utk bersama sama berjuang yg menjadi hak kita. Berjuang sendiri2 sangat melelahkan….

    Salam,
    Ahmad F. Safuan
    Blok A3/18

    • Bapak korban BNR juga? Apa sudah ada penyelesaian, saya denger kabar BNR ganti nama Tiban Samaya tapi saya datangi ke Nagoya Hill kantor masih tutup cuma tulisan BNRnya emang udanh ganti Tiban Samaya.

  6. klo untuk tiban nirwana yg lama blok A apakah aman ya pak?
    terimakasih..

  7. Sy jg mengalami hal tsb, awalnya cicl do tk rumah blok A5, namun dialihkan ke rmh lainD7/5, namun sertifikat BNR utk rmh D7/5 ketika sy ingin melunasi ke bank btn katanya sertifikat msh blm pecah ( msh sertifikat induk) , mengapa bs kredit lewat bank btn kalo sertifikat bermasalah?
    Developernya sekarang yang mana tidak jelas.

  8. Ortu sy juga korban BNR juga.. bagaimana kelanjutan proses nya?
    Terimakasih

    • coba datangi kantor pemasaran lama yg ada di perumahan itu sist, saya datangi ke situ juga trus disuruh ke kantor yg di nagoya hill. sekarang saya disuruh pindah ke blok yg sedang dibangun itu. mudah2an bukan janji2 kosong aja

  9. last update
    belum lama ini saya datangi kantor developer yg di perumahan, ternyata ada yg jaga. ternyata orang lama masih banyak yg kerja di situ, kantor tetap di nagoya hill. pintu tutup tapi sebenernya ada aktifitas di dalam. akhirnya dari blok d4 saya di suruh pindah ke blok lain yg skrg lagi dibangun. mudah2an kali ini gak sekedar janji2, katanya paling lama 3 bulan lagi siap huni. yg masih ada kasus datang aja ke kantor yg di perumahan minta ketemu pak jajang.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek