; charset=UTF-8" /> Muncikari dan Tekong Liar Bebas Berkeliaran di Penampungan TKW - | ';

| | 1,464 kali dibaca

Muncikari dan Tekong Liar Bebas Berkeliaran di Penampungan TKW

Dua orang wanita yang diduga muncikari bebas masuk  ke rumah trauma center dan perlindungan TKI-Senggarang pada 9 maret 2013

Dua orang wanita yang diduga muncikari bebas masuk ke rumah trauma center dan perlindungan TKI-Senggarang pada 9 maret 2013/

Tanjungpinang, Radar Kepri-Hingga Sabtu (30/03) sampai pukul 18 30 Wib  Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang, Dimyath, belum menjawab konfirmasi yang disampaikan media ini untuk mendapat akses di penampungan TKI/W. Disinyalir, sikap Dimyath yang menutup akses media ini untuk konfirmasi dengan para TKI/W disinyalir untuk menutup-nutupi “bobrok”  dan adanya indikasi “mafia” tenaga kerja daur ulang di Dinas yang dipimpinnya.

Pada Sabtu 9 Maret 2013 lalu, media mendatangi Rumah Perlindungan Trauma Centre (RPTC) yang ada di kilometer 14 Senggarang. Namun, media ini tidak dibenarkan masuk dengan alasan para TKW maupun TKI itu masih di data. Anehnya, dua orang laki-laki yang di duga kaki tangan TKI/W liar alias tekong, bebas berkeliaran melihat dan bercengkrama dengan para TKW yang baru datang tersebut.”Itu tekong bang”sebut seorang Satpol PP yang berjaga siang itu.

Belum lagi para tekong TKI/W itu keluar dari RPTC, tiba-tiba RPTC itu kembali didatangi dua orang wanita berdandan menor. Anehnya, kedua wanita berdandan menor itu dengan leluasa masuk dan melihat-lihat para TKW deportasi tersebut. Disinyalir dua wanita muda berdandan menor itu merupakan “mami” di lokalisasi 15 dan 24.

Aktifitas dirumah trauma center ddan perlindungan TKI-Senggarang pada 9 maret 2013 (24)

Dua orang tekong sedang berbicara dengan TKW deportasi di Rumah Perlindungan Trauma Center dan perlindungan TKI-Senggarang pada 9 Maret 2013.

Hebatnya lagi, kehadiran para tekong liar dan dua wanita yang diduga muncikari itu disambut layaknya tamu “kehormatan” yang akan membeli para TKW deportasi tersebut. Tentu saja hal ini menimbulkan tanya, apakah Dimyath sekarang sudah jadi “bapak ayam” alias “germo muncikari” ?.

Sabtu (30/03) media ini menkonfirmasi untuk minta ijin meliput di penampungan TKI/W pada pukul 14 56 Wib, namun hingga berita ini di unggah sampai pukul 18 30 Wib. Dimyath yang di “ekspor” dari Pemprov Kepri ini belum menjawab. Padahal konfirmasi yang disampaikan menyatakan terkirim.(irfan)

Ditulis Oleh Pada Sab 30 Mar 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek