; charset=UTF-8" /> Frans Gunawan Pecat Marchendiser Unibis Secara Lisan - | ';

| | 2,207 kali dibaca

Frans Gunawan Pecat Marchendiser Unibis Secara Lisan

Produk Indomie yang akan kadaluarsa pada bulan Juli 2015 ini diobral dipasar Tanjungpinang.

Produk Indomie yang akan kadaluarsa pada bulan Juli 2015 ini diobral dipasar Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Frans Gunawan kepala cabang (Kacab) distributor area Tanjungpinang, pecat 2 marchendiser (MD) Unibis secara lisan. Uniknya lagi, pemecatan ini tanpa adanya surat peringatan (SP) dan juga tidak dengan surat pemecatan secara tertulis, selasa (10/06/2015) lalu.

Berdasarkan keterangan 2 MD Unibis yang dipecat Frans Gunawan, Santi dan Jeni kepada radarkepri.com, Jumat (19/6/2015), pemecatan mereka berdua terkesan dipaksakan karena dianggap memprovokasi karyawan yang melakukan protes karena dipaksa membeli produk Indomie yang akan kadaluarsa pada bulan Juli mendatang.

Bukan hanya itu, 2 MD Unibis ini pun dipaksa membeli produk Indomie yang akan Kadaluarsa tersebut dengan pemotongan gaji sebesar Rp.75.000/bulan.”Sebelum pemecatan yang dilakukan pak Frans Gunawan terhadap kami berdua, Selasa kemarin, saya dituduh sebagai provokator mengenai masalah aksi protes yang dilakukan oleh bagian logistic pada tanggal 09 Juni 2015, yakni penolakan barang yang mendekati masa expire berupa Indomie yang jatuh pada bulan Juli 2015.”terangnya.

Ditambahkan Jeni.”Saya tidak tahu menahu dengan aksi para karyawan itu. Mereka ngomel-ngomel sama saya dan teman saya Santi, karena memang kami berdua yang ditugaskan membungkus paketan tersebut. Saya dan teman saya bilang, kalau kalian protes jangan sama kami, langsung tanya pak Frans. Kami hanya disuruh membungkus.”terangnya.

Hal ini dibenarkan oleh rekannya, Santi menjawab radarkepri.com.”Mereka pun naik mencari pak Frans dan protes, tidak terima disuruh beli barang makanan yang akan expire. Emang kami binatangdisuruh makan barang yang mau kadaluarsa. Begitu ucapan mereka sama kami berdua.”beber Santi.

Akhirnya terjadilah seperti demo begitu terhadap Fran gunawan.”Saat aksi protes itu berlangsung pak Bandi selaku atasan pak Frans Gunawan lewat dan mempertanyakan apa yang terjadi. Yang kami dengar pak Bandi marah sama pak Frans karena menjual Indomie yang akan kadaluarsa kepada karyawannya. Besoknya, saya dan Jeni dipanggil kekantor menghadap pak Frans. Yang pertama disuruh masuk teman saya jeni, dan dikatakan Frans Gunawan, Jeni dipecat dengan alasan dalam beberapa hari ini kinerja kami dinilai kurang bagus.”jelas Santi.

Setelah Jeni.”Lalu saya yang masuk dan juga diperlakukan demikian dikatakan pak Frans saya dipecat tapi surat pemecatan tidak ada.”tambah Santi.

Tentu pemecatan sepihak ini tidak bisa diterima 2 Md Unibis ini begitu saja. Dan ironisnya, 2 MD Unibis ini baru tahu sebagai MD Unibis setelah mereka dipecat oleh Frans Gunawan. Karena selama ini mereka sering disuruh menjual produk Indomie seperti pop mie yang mendekati masa kadaluarsa.”Bahkan susu anlene yang juga sudah mendekati expire kami disuruh jual pada hari yang semestinta hari libur. Tapi kami tidak mendapat upah tambahan dari tambahan jam kerja kami itu. Kerja kami-pun bukan 8 jam, jam kerja kami tidak menentu sering pulang terlambat bahkan hari Minggu kami juga tetap bekerja. Kalau kami tak mau, kami diancam dipotong gaji. Jadi mau tak mau kami terpaksa datang menjual produk-produk yang mendekati masa kadaluarsa itu.”tegas Jeni.

Ditanya radarkepri.com, apakah tidak ada komplin dari pembeli, keduanya serempak menjawab, kadang konsumen yang beli tidak begitu memperhatikan masa expire barang yang dibeli, kadang dijelaskan tapi konsumennya kurang menanggapi.”Mungkin karena harga barangnya murah barangkali.”duga Santi.

Dilanjutkan Jeni.”Lagi kami hanya disuruh menjual. Produk Anlene yang mendekati masa kadaluarsa tersebut memang harganya cukup miring, dapat potongan harga sebesar 80% kadang laku juga sampai 3 pieces.”ujarnya.

Atas keterangan 2 MD Unibis tersebut, radarkepri melakukan konfirmasi ke PT Harap Panjang (Prenjak), tempat Frans Gunawan bernaung di Km 7. Namun menurut Satpam yang berjaga, Frans Gunwan tidak ada ditempat.” Pak Frans sedang ke Balai.”akunya.

Jumat (19/6/2015) radarkepri.com kembali mencoba konfirmasi lewat SMS ke ponsel Frans Gunawan kacab distributor area Tanjungpinang, mempertanyakan pemecatan 2 MD unibis tersebut dan kebenaran pemaksaan pembelian produk Indomie yang akan expire tersebut namun tidak juga ditanggapi kendati status sms terkirim.(lanni)

Ditulis Oleh Pada Sab 20 Jun 2015. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

7 Comments for “Frans Gunawan Pecat Marchendiser Unibis Secara Lisan”

  1. Hahahhaaaa MD tuh biang gosip dikantor pembuat ulah hari2 bertengkar terus dengan orang2 dikantor…yang setuju like

  2. Benar gak tu pt.harap panjang, setahu saya pt.harap panjang kan punya pak simin

  3. kok sepertinya memihak ya pernyataan berita ini,sebaiknya di kkarifikasi langsung baru boleh di beritakan.klarifikasi kok lewat sms.kan bisa langsung ke orang nya.sepertinya pencantuman nama pt juga salah,nanti malah timbul fitnah.ane anggap berita ini masih ngambang dan memihak.

  4. Wah pencemaran nama baik nih namanye kalau begitu…heheheeee33…

  5. Prendjak bukannya PT. Panca Rasa Pratama ya? Yg km. 7 itu kan?

  6. Berita yang terlalu dipaksakan,terlihat jelas ntuh MD sengaja bikin berita ini jangan2 cintanya ditolak secara kacabnya ganteng gitu loh ckckckkkkkk….

  7. pujangga hati

    Radar kepri maaf ya sebelumnya …kalau keluarin berita tolong di cek kebenarannya dulu,masa sampah dijadiiin narasumber…itu mulut jeni sama sampah tak de beda sama2 busuk…trims

Komentar Anda

Radar Kepri Indek