; charset=UTF-8" /> Dua Nenek Pemulung Ini Pernah Dituduh Maling Oleh Harmain - | ';

| | 1,164 kali dibaca

Dua Nenek Pemulung Ini Pernah Dituduh Maling Oleh Harmain

Foto 2 orang nenek miskin yang pernah terzalimi oleh Harmaen.

Inilah dua orang nenek miskin yang pernah dizalimi tersangka korupsi Harmain Usman.

Natuna, Kepri Info-Gertakan tersangka DR. H. Harmaen Usman, anggota DPRD Natuna periode 200-2014 yang ditangkap Polda Kepri karena tersangkut tindak pidana korupsi. Kemudian “berkoar-koar” di sebuah media lokal akan membeberkan semua perilaku buruk yang terjadi  dikalangan legislative dan exsekutif di pemerintahan Natuna, menjadi pertanyaan masyarakat.

Bahkan, menjadi perbincangan hangat pengunjung warung kopi di Natuna. Layaknya pengamat, para pengunjung kopi bertanya-tanya apa nyanyian yang akan “dilantunkan” Harmaen ?. Beragam jawaban muncul, mungkinkah nyanyian Harmaen, hanya sekedar nyanyian Halo-halo Bandung saja ?. Apakah benar-benar bernyanyi akan membeberkan semua perilaku buruk yang terjadi di kalangan legislative dan eksekutif di lingkungan pemerintahan Natuna ?. Jawaban inilah yang ditunggu masyarakat Natuna.

Yang dikuatirkan nyanyian Harmaen itu, hanya sekedar gertak sambal saja. Kekuatiran ini waja mencuat mengingat para penjabat-penjabat yang telah terjerat hukum sebelumnya, seperti Henfi  dan pejabat-pejabat natuna lain-lainya.”Ketika berurusan dengan pihak hukum berkoar-koar akan membuka semua borok  pejabat Natuna yang terlibat. Tapi akhirnya yang berangkat ke hotel “Prodeo” alias penjara hanya dirinya sendiri, yang lainya tidak tersentuh.”kata Andi (38) nama samara, pada media ini belum lama ini di salah satu warung kopi di Pantai Kencana, Ranai.

Adapula yang mengapresiasikankan “gertakan” Harmain.”Wah.. wah… kalau bernyanyi Harmaen  buka semua kelakukan para anggota dewan. Gawat juga tuh… gentar juga semua anggota dewan yang lama, zaman Harmaen. Bisa saja, sebab Harmaen selaku anggota dewan di zamanya tentu tahu betul dengan kelakuan buruk yang dilakukan rekan-rekanya sesama di DPRD.”ungkap sumber yang meminta namanya tidak ditulis.

Masih sumber yang sama.”Yang saya ragukan, apakah Harmaen berani membuka semua kelakuaan buruk rekan-rekanya di di dewan. Apakah Harmaen ada memiliki bukti yang bisa diproses secara hukum ?. Tapi kalau tidak ada, saya berharap Harmaen yang saat ini lagi berurusan dengan hokum, janganlah banyak ngomong, banyak ngomong banyak salahnya. Sebaiknya Harmaen fokus saja terhadap kasus yang lagi menimpanya.”saran sumber tersebut.

Tuduh Dua Nenek Pemulung Mencuri

Ngah A, seorang nenek miskin yang pernah dituduh oleh keluarga Harmaen mencuri uangnya  sebanyak Rp 10.000.000, sekitar setahun silam mengatakan.”Saya himbau Harmaen, jadikanlah peristiwa yang menimpanya tersebut untuk intropeksi diri dan mendekatlah pada Allah.SWT. Mungkin  kasusnya sekarang  ada yang dia lupa atas perintah dan larangan Allah. Sehingga Allah menegurnya lewat kasus ini. karena Allah masih sayang kepadanya. Dan minta maaf kepada orang-orang kecil yang mungkin pernah terzalimi atau tersakiti.”saran Ngah A.

Menurut  2 orang nenek tua itu, sekitar setahun lalu, ia dan temanya mendegar informasi, bahwa Harmaen Usman membagikan radio kecil pada masnyarakat sekitar. Ia juga mencoba datang kesana dengan harapan akan mendapat radio pemberian Harmaen. Namun, ketika ia sampai di rumah  Harmaen, Harmaen mengatakan radionya sudah habis.”Tunggulah nanti, kalau radionya datang, lagi di pesan, saya ngantuk saya mau istirahat dulu ya.”kata Harmaen kepada 2 orang nenek tua tersebut.

Karena pintu rumah Haermaen sudah ditutup, kedua 2 orang nenek yang pulang pergi berjalan kaki itu langsung meninggalkan rumah Harmaen.”Saat kami masih dalam perjalanan, sekitar 5  meter, kami sudah disusul oleh anak Harmaen. Kami kira mau dikasih uang, dengan semangat kami kembali. Eh..ternyata sampai disana kami langsung digeledah oleh keluarga Harmaen, kami punya kantong kaleng bekas habis kami pulung di jalan juga ikut digeledah pak Harmaen, mengira uangnya yang hilang itu kami simpan didalam kantong kaleng bekas itu. Kami merasa sangat terpukul dan kecewa atas perlakuan pak Harmaen. Tapi kami hanya bisa berdo’a pada Allah. SWT. Allah-lah yang akan membalas semua itu, sekarang sudah dibalas oleh Allah siapa yang maling, pak Harmaen yang maling, apa kami ?”papar dua orang nenek warga Ranai ini.(herman)

Ditulis Oleh Pada Sel 07 Okt 2014. Kategory Natuna, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek