; charset=UTF-8" /> Dodi Ternyata Pernah Membacok Mantan Toke-nya di Senayang - | ';

| | 1,525 kali dibaca

Dodi Ternyata Pernah Membacok Mantan Toke-nya di Senayang

Tersangka Tang Hui Liang alias Dodi=

Tersangka Tang Hui Liang alias Dodi. (foto : aliasar, radarkepri.com)

Tanjungpinang, Radar Kepri-Jejak rekam kehidupan Tang Hui Liang alias Dodi (38), pelaku pembacokan di Jl Lorong Banjar, samping wisma Sakura. Tanjungpinang pada Jumat (21/06) ternyata memang sudah berlumur darah sejak berusia belasan tahun. Belasan tahun silam, ketika Dodi masih berumur belasan tahun. Dodi pernah bekerja di tempat Achu, seorang toke ikan di Senayang. Nasib Achu berakhir tragis, ketika Dodi tanpa sebab mengamuk dengan sebilah parang. Untungnya, tebasan parang Dodi yang diduga stres itu tidak sampai merenggut jiwa Achu. Namun luka-luka bacokan Dodi dan kejadian itu diyakini masih segar dalam ingatan Achu.

Hal tersebut diungkapkan Tn (32) seorang tetangga Dodi ketika masih di Senayang. Kabupaten Lingga yang meminta namanya di inisialkan. Dijumpai Radar Kepri di Akau Potong Lembu, Sabtu (22/06), Tn mengatakan.”Pelaku itu memang agak stress sedikit bang. Karena, beberapa tahun lalu. Waktu saya masih kecil, dia (Tang Hui Liang, red) pernah juga membacok mantan toke-nya, Achu, di Senayang. Dan dia telah di hukum penjara gara-gara membacok Achu itu.”katanya.

Sementara itu, Yeni Ogar yang biasa disapa Noni, korban pembacokan Tang Hui Liang alias Dodi pada hari Jum’at (21/06) di Jalan Lorong Banjar RT/1V, RW/1V Kelurahan Kemboja Kecamatan Tanjungpinang Barat itu. Hingga hari ini, Sabtu (22/06) masih terbaring di RSUD Tanjungpinang, guna menjalani perawatan intensif akibat jari tanganya yang putus terkena sabetan parang,

Sementara A lina (65) istri majikannya dirawat di Rumkital dr Midyanto Tanjungpinang. Namun Ahai (75) suami Alina di bawa ke Singapura untuk menjalani perawatan lebih lanjut mengingat lukannya cukup parah dan mengidap penyakit diabetes. Sedangkan Dannil (9) yang merupakan cucu Ahai telah dibawa pulang orang tuanya, Anghu alias Antonni yang tinggal di batu 8.

Ketika media ini mengunjungi Yeni yang dirawat di ruangan Dahlia kamar 3 pada Sabtu (22/06) sore. Terlihat suami Yeni yang bernama Anton (35) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang menemani. Yeni terlihat meringis kesakitan dan memanggil suaminya meminta dipanggilkan perawat. Terlihat selang infuse yang terpasang di tangan kananya tidak jalan.

Ketika ditanya media ini, awal kejadianya Yeni menerangkan.” Ketika itu, si pelaku Tang Hui Liang datang dengan membawa sebilah parang panjang, Melihat itu, Danil menangis. Kemudian di kejar sama neneknya, Alina. Namun pelaku langsung menebas nyonya dan cucunya. Sehingga, nyonya dan Danil jatuh bersimbah darah.”kenang Yeni.

Dilanjutkan Yeni, melihat tangan Danil berdarah.”Saya langsung kejar, mau ambil cucunya, pelaku langsung menebas kepala saya. Saya tahan pakai tangan, itulah jari tangan saya putus.”jelas wanita kelahiran NTT  dengan menahan sakit.

Yeni Ogar satu dari 4 korban pembacokan Dodi dirawat RSUD Kota Tanjungpinang. Sabtu 22 Juni 2013. (foto-aliasar-radarkepri.com)

Yeni Ogar, biasa di sapa Noni, satu dari 4 korban pembacokan Dodi dirawat RSUD Kota Tanjungpinang. Sabtu 22 Juni 2013. (foto-aliasar-radarkepri.com)

Masih Yeni melanjutkan.”Setelah pelaku menebas nyonya, suaminya, Ahai  keluar dari kamarnya. Mungkin rencananya mau membantu istrinya, pelaku tambah beringas langsung menebas Ahai. Akibatnya, kami berempat terluka parah. Setelah itu saya tak tahu lagi. Saya sadar, tahu-tahun sudah disini (RSUD, red).”katanya meringis.

Anton, suami Yeni yang di konfirmasi media mengatakan.”Saya berharap kepada penegak hukum, pelaku yang menebas jari istri saya ini di hukum seberat-beratnya. Agar kedepanya pelaku kedepanya jera, kalau tidak dihukum dengan berat, apabila pelaku keluar akan lebih banyak lagi korbannya.”harap Anton.

Kemudian media ini langsung menuju Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Midianto Tanjungpinang guna mengetahui kondisi Alina yang dirawat di Ruang Nongsa kamar nomor 3.

Seorang perawat yang bertugas di ruangan tersebut melarang awak media ini untuk menemui korban dengan alasan Dokter tidak ada.”Maaf Pak, Kami tidak bisa mengizinkan bapak masuk kedalam kamar korban tanpa se-izin Dokter. Kalau bapak mau masuk melihat kondisi korban harus seizin Dokter,”kata petugas itu.

Ketika Media ini mau konfirmasi dengan Dr Nalendra, yang menanganinya. Petugas jaga di Rumahsakit tersebut mengatakan.”Dokternya sedang keluar.”kata petugas tersebut.  Hingga berita ini ditulis, Dr Nalendra belum berhasil di konfirmasi.

Sementara itu, pihak keluarga korban Tjhing Khie alias Herman yang bisa dipanggil Akhi telah melaporkan aksi sadis Dodi tersebut ke Mapolresta Tanjungpinang, Jumat (21/06). Dengan nomor laporan LP-B/367/K/VI/2013/Kepri/SPK-Res Tpi dengan sangkaan, penganiyaan berat.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Sab 22 Jun 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek