; charset=UTF-8" /> Disbudpar Lingga Pertahankan Tradisi Likuran - | ';
'
'
| | 888 kali dibaca

Disbudpar Lingga Pertahankan Tradisi Likuran

Kepala Dinas Perawisata Kabupaten Lingga Junaidi

Kepala Dinas Perawisata Kabupaten Lingga, Junaidi Adjam.

Lingga, Radar Kepri-Dinas Kebudayaan dan Parawisata (Disbudpar) Kabupaten Lingga pertahankan tradisi lomba menghias pintu gerbang yang lebih di kenal dengan likuran. Disparbud akan memberikan bantuan fasilitasi untuk 90 pintu gerbang yang menjadi tradisi masyarakat pada 10 hari menjelang Idul Fitri atau disebut dengan malam likuran, pada bulan Ramadhan nanti.

Kepala Disbudpar Kabupaten Lingga, Junaidi Adjam mengungkapkan, dinasnya akan ikut menyemarakan bulan Ramadhan nanti dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membuat pintu gerbang likuran yang tradisional dengan menggunakan lampu pelita. Bantuan ini telah disiapkan untuk sembilan puluh pintu gerbang likuran dan tiga puluh pintu gerbang untuk dipertandingkan yang ada di ibukota kabupaten Bunda Tanah Melayu ini.”Nanti kita akan fasilitasi 90 gerbang dari sembilan kecamatan yang ada. Dan 30 gerbang akan dipertandingkan khusus yang di Lingga.”Kata Junaidi, Selasa (17/06).
Untuk mendapatkan bantuan tersebut akan dibentuk tim penilai yang akan memberikan penilaian kepada pintu gerbang yang terbaik dan layak untuk diberikan bantuan. Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan kepada masyarakat untuk memprakarsai gerbang yang tardisionil dan indah.”Kita harapkan masyarakat dapat memprakarsai gerbang yang indah, dengan hiasan yang tradisionil untuk menambah semarak bulan suci Ramadhan.”ungkap Junaidi.
Gerbang dengan lampu pelita ini biasanya akan mulai dinyalakan pada malam ke 21 ramadhan atau biasa disebut malam Nuzulul Qur’an atau malam likuran bagi tradisi di masyarakat Melayu kabupaten Lingga. Selain gerbang, pada malam likuran tersebut setiap rumah warga juga menghiasi halaman rumah dengan menyalakan lampu-lampu atau pelita di setiap sudut halaman rumahnya.”Malam likuran itu sudah jadi tradisi turun temurun, masyarakat kite dari jaman nenek moyang sampai sekarang, jadi kalau didukung itu sangat bagus.”ungkap Encik Chairun Ali salah satu tokoh masyarakat Singkep.
Dengan adanya tradisi ini diharapkan tahun ini dapat menambah kesan tersendiri bagi warga lingga yang mudik ke Lingga. Karena tradisinya dari kecil masih dipertahankan, dan ini merupakan objek wisata yang indah di liburan Ramadhan nanti. (Muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Sel 17 Jun 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek