; charset=UTF-8" /> Cafe Daur Ulang Ala Linda Hadir di Tanjungpinang - | ';

| | 1,401 kali dibaca

Cafe Daur Ulang Ala Linda Hadir di Tanjungpinang

Linda di cafe daur ulangnya.

Linda di cafe daur ulangnya.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Bermodalkan kreatifitas yang terus melakukan inovasi, Novita Yuslinda memutuskan membuka café daur ulang. Sesuai keterampilannya mengolah sampah menjadi pupuk kompos, perempuan yang akrab disapa Linda ini, membuka café dengan menu makanan yang unik.

Menurut Linda, ide ini bagian dari sosialisasi tentang sampah kepada masyarakat.”Saya ingin mensosialisasikan masalah sampah lewat makanan. Makanya saya buat nama menu makanan seperti nama kompos. Pokoknya yang terkait dengan pemilahan sampah. Ada soto ceker daur ulang, mie goreng hidroponik, dan nasi goreng kompos serta otak-otak organik,”terangnya.

Masih Linda, ia berharap lewat café daur ulang yang dikelolanya, masyarakat Tanjungpinang khususnya semakin memahami apa yang dimaksud dengan pemilahan sampah. Karna sampah itu sebenarnya jadi tangung jawab semua orang, “setiap rumah tangga menghasilkan sampah,” tukasnya.

Jika masyarakat sadar bagaimana cara memilah sampah niscaya akan sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah. “selama ini kita sudah melakukan upaya sosialisasi kemasyarakat tetapi kurang mendapat respon. Siapa tahu dengan café daur ulang ini masyarakat lebih tertarik untuk tahu dengan sampah. Dicafe daur ulangnya, yang resmi dibuka Sabtu (30/2016) lalu, Linda juga menyediakan belajar kompos secara cuma-cuma. Ia juga tidak keberatan jika ada masyarakat yang ingin belajar mengolah atau mendaur ulang sampah organik menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Ia pun menyambut gembira atas prestasi Tanjungpinang meraih adipura tahun ini. Tapi ia berharap ada dinas dari pemerintahan yang bertangung jawab dengan pembinaan bank sampah. Agar kedepan adipura bisa terus dipertahankan. “ bank sampah cermai ini sudah lama selalu menjadi objek penilaian untuk adipura. Tetapi tahun ini kita tidak diikutkan, sudah ada bank sampah yang dibakar batu. Saya juga kurang paham siapa yang bertangung jawab soal pembinaan bank sampah, apa pihak kelurahan atau BLH, entahlah. Tapi bagi saya diperhatikan atau tidak, saya ingin tetap berbuat. Mudah-mudahan lewat café daur ulang bisa lebih mensosialisasikan soal sampah ke masyrakat,” harapnya.

Linda juga tidak keberatan jika diminta mengisi acara ibu-ibu PKK dengan membagi ilmu tentang pengolahan kompos atau sampah.(lanni)

Ditulis Oleh Pada Rab 03 Agu 2016. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek