Beginilah Bejatnya ES, Oknum Pejabat Pemprov Kepri
Tanjungpinang, Radar Kepri-Dalam memperjuangkan keutuhan rumah tangganya, SA telah menempuh berbagai cara. Diantaranya melibatkan keluarga, anak, teman, bahkan melaporkan kelakuan suaminya, ES kepada BKD, Sekda hingga Wagub. Namun tidak adanya tindakan tegas terhadap Plr Kabid Perbatasan Kepri ini, ES dan SA akhirnya dikabarkan bercerai.
Berikut kronologis hancurnya rumah tangga ES dan SA karenanya Wanita Idaman Lain ( WIL) serta tak tegasnya pimpinan di Kepri pada si “penjahat kelamin” alias ES. Data yang diperoleh media ini, SA menyebutkan kisah rumah tangganya dibuat bukan bermaksud jahat ataupun untuk menjatuhkan seseorang. Tapi semata mata untuk pelajaran bagi kehidupan yang lebih baik ke depan khususnya baginya anak anak dan keluarga dan kaum wanita serta laki laki pada umumnya.
Agar bisa di ambil khikmanya untuk membina keluarga yang sakinah mawahda warrohma. SA menyebut dirinya adalah ibu rumah tangga yang juga srorang pegawaia negeri sipil di provinsi kepulauan riau tinggal di Batam mempunyai ,tiga (3) orang anak bersuamikan juga seorang PNS eselon ll dengan jabatan yang cukup baik kepala dinas lebih dari 10 tahun.
Menurut SA kisah ini bermula saat menjelang bulan Rhamadhan 2013 kejanggalan sikap dan dan perlakuannya sangat dirasakan SA awal bulan suci tersebut. Pasalnya, ES suamnya memutuskan untuk pergi ke Malaysia dengan alasan rekan kerjanya konsultan dari Jakarta yang juga konsultan proyek di Kepri memintanya untuk membawa rombongan tour ke Kuala Lumpur
SA katakan kepada suaminya kenapa tour ke Malaysia awal Ramadhon apa tidak bisa waktunya di undur. Karena alangkah baiknya Ramadhon di rumah berkumpul bersama keluarga kebetulan waktu itu ada ibu mertua saya ( ibu suami) di rumah dari Karimun untuk puasa bersama anak dan cucunya.
Namun dengan alasan tidak enak suaminya tetap berangkat ke Malaysia esoknya saat SA mau mengantarnya ke pelabuhan Batam Center ES menolak dengan alasan temannya S yang Akan mengantar. SA curiga, tidak biasanya suaminya menolak di antar kepelabuhan atau bandara jika pergi keluar Batam.
SA berangkat sekitar 5 hari,sejak pulang dari luar negeri sikap SA berubah aneh dan mencurigakan. Jika menelpon hingga berjam jam di dalam mobil jika SA tidak di rumah karena urusan dinas sering nelpon bahagia di lantai atas rumah tiap pulang ke rumah di atas pukul 23 00 wib bahkan hingga dini hari. Intensitas berangkat ke Jakarta lebih sering dari sebelumnya akibat hal tersebut SA dan suaminya sering bertengkar
Tanggal 31 Agustus 2013 ketika keduanya sedang nonton TV di rumah, HP SA berbunyi terus tapi tidak di angkat. Akhirnya di jawab dengan mengatakan Ton ada apa ? nanti aku telpon lagi kemudian Hp langsung di matikan. Karena merasa aneh SA bertanya siapa yang telpon kemudian di jawab yang telp S lah. Padahal suara yang didengar SA suara perempuan, karena jarak duduk dia dan suaminya dekat.
Akhirnya SA kembali tanya siapa yang telpon dan tetap di jawab S temannya. Karena curiga SA ingin melihat Hp tapi tidak di kasih karena kesal SA pergi dari ruangan itu dan menelpon S menanyakan apa benar menelpon suaminya barusan. S menjawab tidak ada bu kata S, kemudian SA kembali ke tempat nonton TV dan bilang ke suami baru telpon S dia bilang tidak menelpon ES Merasa malu karena ketahuan bohong dia marah dan terjadi pertengkaran di rumah dan di lerai anak anak
Setelah kejadian itu, sore harinya suaminya pergi ke Jakarta. Sejak kejadian itu pertengkaran di rumah sering terjadi hubungan keduanya sudah tidak harmonis lagi. Setiap perilaku dan tindak tanduknya membuat SA kesal dan curiga. Seperti Hp selalu di saku celana tidak perna lepas dari tangan, kemanapun bahkan ke dalam kamar mandi sekalipun jika tidur di letakkan di bawah bantal atau samping kepala.
Karena sering bertengkar suaminya pindah tidur di kamar lain, komunikasi tidak inten lagi dan berangkat ke Jakarta makin sering di tambah sikapnya sudah banyak berubah. Karena memikirkan anak saya tetap berusaha tetap baik kepada dia.
Sekitar bulan september 2013 saya menelpon konsultan dari Jakarta dan menanyakan kepada I karena sudah kenal di Karimun dia bilang sudah bording pesawat menuju Batam dan bersedia jumpa.
Setelah tiba di Batam mereka berjumpa sekitar jam 08.30 di kedai Mie Tarempa Sai Panas kemudian SA bertanya apa benar beliau meminta suaminya membawa rombongan konsultan dari kantornya pergi ke Malaysia awal ramadhon dan beliau bilang tidak pernah. (isza) bersambung….
bangga ya, aib keluarga diumbar ke media……instropeksi diri masing2 lah….media pun jangan mau ngumbar aib keluarga ke media……nanti ditinggal pembaca…..itu kritik dari saya….
Sudah lah . semua cerita bohong